KKB Papua
Pilot Susi Air Masih Ditawan, Belum Ada Tanda-Tanda akan Segera Dibebaskan KKB Papua
Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih ditawan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. Belum ada tanda-tanda akan dibebaskan
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih ditawan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. Belum ada tanda-tanda kalau pilot asal Selandia Baru itu akan disegera dibebaskan oleh Egianus Kogoya Cs.
Padahal, selama ini hampir semua kalangan termasuk Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengharapkan agar pilot yang ditawan sejak 7 Februari 2023 itu dibebaskan pada momen Natal 2023 ini.
Dalam pernyataannya yang viral di media sosial, Frits berharap agar pilot Susi Air itu segera dibebaskan agar bisa kumpul kembali bersama keluarga.
“Bulan Desember ini adalah momen terbaik untuk membebaskan pilot Susi Air. Kita berharap pilot itu dapat dibebaskan sebelum hari raya Natal ini.”
Harapan itu disampaikan Frits Ramandey sebagaimana dikutip Pos-Kupang.com dari video yang viral di media sosial, baru-baru ini.
Dalam video viral tersebut, Frits mulanya mengaku kalau saat ini pilot Susi Air mengalami penurunan secara fisik. Artinya, korban penyanderaan itu semakin kurus walau terlihat sehat.
Kondisi yang dialami pilot tersebut, katanya, mungkin disebabkan oleh terlalu lamanya ia disandra, hidup di tengah pedalaman, hidup bersama anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di hutan belantara Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Saat ini, lanjut dia, Egianus Kogoya bersama komplotannya sedang dirundung masalah. Meski tak menyebutkan problema yang terjadi, namun ia berharap agar pilot itu sebaiknya dikembalikan ke dalam kendali Egianus.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa waktu lalu, istri pilot Susi Air yang adalah warga Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, pernah diminta untuk datang ke Papua menemui sang suami yang sedang disandera di tengah hutan Papua.
Istri Philips Mark Merthens itu, kata Frits, pernah diminta untuk datang menjenguk suami yang sedang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Akan tetapi, permintaan itu kemungkinan tak dipenuhi. Bahwa pemintaan agar sang istri menemui suami yang sedang ditawan merupakan bagian dari opsi yang ditawarkan dalam rangka membebaskan sang pilot dari tangan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
First Ramandey juga mengungkapkan bahwa hingga detik ini negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air terus dilakukan. Namun respon atas negosiasi tersebut masih ditarik ulur oleh KKB Papua.
Saat ini, lanjut dia, kondisi fisik Philips Mark Merthens agak menurun. Fisik kapten pilot tersebut sudah kurus dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.
Keadaan ini, lanjut dia, karena Philips berada di tengah keterbatasan, sebagaimana yang dialami anggota TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka ) yang memang hidupnya dalam keterbatasan.
Meski kurus, lanjut Frits Ramandey, namun pilot itu tetap sehat. Ini menandakan bahwa anggota KKB Papua itu menjaga kesehatan pilot itu seperti yang diharapkan.
Lantas, akankah pilot itu segera dibebaskan sebelum hari raya Natal 2023 seperti yang diharapkan? Hingga saat ini siapa pun belum bisa memastikannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.