Berita NTT
Penjelasan BMKG Perihal Cuaca di NTT
banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memberi penjelasan perihal kondisi cuaca di NTT untuk tiga hari ke depan atau 17-19 Desember 2023.
Menurut BMKG, sebagian wilayah NTT berada pada musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.
Hal itu, menyebabkan beberapa wilayah di NTT berpotensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
"Waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Sti Nenot'ek, Senin 18 Desember 2023.
Baca juga: Bank NTT Cabang Atambua Tetap Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik
Bencana hidrometeorologi yang dia maksud seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum 
lainnya. 
Khusus untuk daerah dengan topografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Dalam prakiraan pihaknya, tanggal 18/12/2023 hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi di Belu dan Malaka. Kemudian di 19/12/2023 terjadi di Alor, Belu, Malak dan Timor Tengah Utara.
Stasiun Maritim Tenau Kupang menyebutkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Bali dan Samudra Pasifik utara Halmahera," kata Prakirawan, Arya Dalexta Fadly.
Adapun tinggi gelombang 1-2,5 meter terjadi di Selat Sumba bagian Barat, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Sumba - Sabu, selat Alor - Pantar, selat Ombai, perairan selatan Kupang - Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang - Rote.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, DPRD NTT Sebut Pemprov Perlu Siapkan Armada Tambahan
Terhadap hal ini, BMKG meminta perhatian risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Warga yang ada di pesisir juga diminta untuk waspada terhadap kondisi itu.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Arya Dalexta. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

                
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.