Pos Kupang Award 2023
Pos Kupang Award, Agus Taolin Perintis Endoskopi di NTT
Angka ini terus menurun dengan pendekatan Pentahelix yang melibatkan berbagai stakeholder dan sudah melampaui target nasional 14 persendi tahun 2024.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Bupati Agus Taolin juga memberikan perhatian khusus terkait penyederhanaan birokrasi. Untuk memangkas jalur birokrasi dan menciptakan layanan publik yang efektif dan efisien, tahun 2023 ini pemerintah daerah melaksanakan penggabungan beberapa dinas sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 7 Tahun 2022. Melalui penggabungan organisasi perangkat daerah, diharapkan birokrasi pemerintahan lebih ramping dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tentu saja dapat menghemat anggaran belanja.
Pemerintah daerah juga telah memberikan tunjangan perbaikan penghasilan dan diharapkan dengan pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi ASN akan memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja sekaligus kesejahteraan ASN. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkup Pemerintah Kabupaten Belu ditandai dengan Pencanangan Zona Integritas sebagai komitmen menjadikan birokrasi Pemerintah Kabupaten Belu yang bebas dari korupsi. Selama kurun waktu 2022-2023, lewat monitoring Center For Prevention oleh KPK Kabupaten memeroleh nilai 86.
Sedangkan Penilaian Kepatutan Penyelenggaraan Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan NTT dengan nilai 72,43, dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Belu mencapai 51,78 persen serta Perolehan Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 2.03 dan Penilaian Maturitas APIP 3.00.
Kemudian, penilaian terhadap Pengelolaan APBD Kabupaten Belu selama lima tahun berturut-turut memeroleh penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP). Dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan berbasis budaya lokal, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, baik gereja, ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat dalam perencanaan dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan melalui kerja sama dan kemitraan dalam setiap tahapan perencanaan pelaksanaan pembangunan yang berlandaskan budaya lokal.
Bupati Belu juga menyampaikan kontribusi besar Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Belu melalui berbagai program untuk membantu pemerintah mengatasi stunting, pengenalan dan pelatihan tenun dan berbagai kegiatan seni. Dalam pelestarian lingkungan, pemerintah bekerja sama dengan berbagai stakeholder gereja, organisasi wanita, para suster, Wanita Katolik, Ibu GMIT, dan Ibu Muslimah melalui kegiatan Program Belu berbunga, Belu Hijau dan Belu Produktif serta membuat taman dan memercantik kota, dan membuat ruang-ruang terbuka hijau sebagai ruang publik bagi masyarakat.
Bupati Belu sangat merindukan terwujudnya Masyarakat Kabupaten Belu yang sehat, berkarakter dan berkompetitif dengan daerah lain di Indonesia. Harapan ini tentunya harus diwujudkan dengan kerja keras dan kerja nyata, apalagi potensi yang dimiliki daerah ini sangat luar biasa, tinggal bagaimana caranya agar semua pihak bergandengan tangan, saling bersinergi, saling berkolaborasi dan berperan sesuai dengan porsinya masing-masing.
Di tiap kesempatan, ia mengajak seluruh eleman masyarakat Kabupaten Belu untuk mencintai daerah ini, dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan, serta berkontribusi dalam pembangunan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sebagai seorang pemimpin, ia menyadari bahwa dirinya belum mampu memuaskan semua pihak, masih banyak kelemahan dan kekurangan di sana sini, tetapi ia bertekad untuk terus memerbaiki semuanya, ia ingin bergerak maju menatap masa depan bersama rakyat untuk melanjutkan perubahan demi tercapainya kemajuan daerah ini. (Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Belu).
Sehati Memenangkan Hati Warga Belu DOKTER Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM, yang memiliki nama asli Taolin Agustinus dan lebih populer dengan panggilan Agus Taolin, lahir 11 Agustus 1960. Ia adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang telah resmi ditetapkan sebagai Bupati Belu terpilih periode 2021 – 2024. Agus dilahirkan di Halilulik pada 11 Agustus 1960, dan menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Kabupaten Belu. Pada tahun 1966 (usia ~6 tahun), ia menempuh pendidikan di SD Katolik Halilulik, dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1972.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SD Katolik Halilulik, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah/Kursus Teknik Santo Yosef-Halilulik, pada tahun 1972 hingga tamat pada tahun 1975. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama di kampung halamannya – Halilulik, ia melanjutkan pendidikan menengah atanya di luar kampung halaman. Ia merantau ke ibukota Kabupaten Belu – Atambua, di mana ia menempuh pendidikan menengah atas di SMA Katolik Suria Atambua pada tahun 1975 hingga 1979.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Belu, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi di luar tanah kelahirannya, dan merantau ke Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia menempuh pendidikan di program studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada – pada tahun 1981 hingga tamat pada tahun 1987/1988. Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran umum, ia menempuh pendidikan spesialis, dengan mengambil spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro, dan tamat kisaran tahun 1990/1998.
Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, ia melanjutkan pendidikan ilmu subspesialis gastroenterologi hepatologi di Universitas Indonesia. Karier Setelah menyelesaikan pendidikannya, Agus kembali ke tanah kelahirannya dan mulai berkarier sebagai dokter pada Puskesmas hingga dipercaya memimpin RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua.
Setelah berkarier di tanah kelahirannya, ia melanjutkan kariernya merantau di Jawa Barat, dan menetap di Bogor, di mana ia merupakan dokter di Rumah Sakit BMC Mayapada dan Siloam Hospitals Bogor, hingga ia dipanggil kembali untuk memimpin kampung halamannya. Dalam posisinya sebagai dokter penyakit dalam, Agus juga aktif dalam organisasi kedokteran.
Ia dipercaya menjadi ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan PB PABDI (Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) periode 2018–2021. Ia juga pernah diganjar sebagai dokter teladan tingkat Puskesmas se-Indonesia beberapa tahun silam.
Pada perhelatan politik Pemilihan umum Bupati Belu 2020, Agus pertama diusung oleh Partai Nasdem sebelum 11 Februari 2020. Pada saat itu, ia telah mendaftarkan dirinya pada Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, PKPI, PKS, dan Partai Golkar.
Paket Sehati yang terdiri atas dr. Agustinus Taolin sebagai bakal calon bupati dan Aloysius Haleserens sebagai bakal calon wakil bupati telah terbentuk pada Juli 2020.