Berita NTT

Menuju Eliminasi Malaria 2030, UNICEF Dukung Pemprov NTT Kampanyekan Bebas Malaria

Dikatakan Ryan, malaria merupakan masalah bersama bukan hanya di tingkat dinas kesehatan, tetapi di tingkat masyarakat pada umumnya.

|
POS-KUPANG.COM
KAMPANYE MALARIA -Kegiatan kamapnye malaria kerja sama UNICEF dengan Pemerintah Provinsi NTT di arena Car Free Day (CFD), Sabtu, 9 Desember 2023. 

Lanjut dr. Vama, dalam pencegahan penyakit malaria, yang pertama dilakukan yaitu perlu memerhatikan kebersihan lingkungan seperti menimbun genangan air, tidak membuang sampah sembarangan, tidur di dalam kelambu berinsektisida yang disediakan pemerintah.

Selain pencegahan, lanjut dr. Vama, jika sudah terkena penyakit malaria, masyarakat disarankan untuk langsung ke Puskesmas  melakukan pengecekan dan pengobatan.   

“Kasus malaria masih banyak di Pulau Sumba, yaitu ada di Sumba Barat Daya dan Sumba Timur yang termasuk kategori endemis tinggi sedangkan lainnya ada yang endemis sedang, dan bahkan rendah. Untuk mencapai eliminasi itu butuh kerja sama kita semua, termasuk kegiatan kampanye bebas malaria pada hari ini,” tuturnya.

Baca juga: Turunkan Kasus Malaria hingga 75 Persen, Pemkab Sumba Barat Beri Apresiasi Kepada Kader

Dia menambahkan, media memiliki peran penting dalam mengkampanyekan bebas malaria untuk bisa dijangkau oleh masyarakat seluruhnya. 

Sementara itu, salah satu anggota dari organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI NTT, Ryan, di sela-sela kegiatannya menyampaikan, PPNI NTT mendukung kampanye bebas malaria sudah sejak lama. 

“Hari ini, kami di sini bersama-sama UNICEF dan peserta lainnya mendukung kegiatan kampanye bebas malaria. Kami sudah mendukung sejak lama terkait upaya bebas malaria di NTT,” katanya. 

Dikatakan Ryan, malaria merupakan masalah bersama bukan hanya di tingkat dinas kesehatan, tetapi di tingkat masyarakat pada umumnya.


“Jadi kita dorong masyarakat untuk sama-sama menanggulangi malaria. Hari ini kita lakukan di sini di CFD tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang melihat kegiatan ini dan mereka bisa mengetahui bersama cara-cara pencegahannya seperti apa,” kata Ryan. 

Selain itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) D3 Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang, Erik Nggajo mengatakan, keterlibatan mereka dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan untuk bersama-sama memberantas masalah malaria di NTT.

“Salah satu dukungan kami dalam kegiatan ini yaitu membuat larva trap yaitu sebagai tempat untuk mengumpan nyamuk yang ada di rumah agar tidak tersebar ke mana-mana dan bisa mati di dalam botol,” jelasnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved