Berita Sumba Barat

Turunkan Kasus Malaria hingga 75 Persen, Pemkab Sumba Barat Beri Apresiasi Kepada Kader

Penurunan kasus sebanyak ini baru terjadi tahun 2023. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Yermi Ndapa Doda, S.Sos

Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Yermi Ndapa Doda, S.Sos memberi apresiasi kepada para Kader malaria, dokter, perawat dan tenaga kesehatan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Yermi Ndapa Doda, S.Sos memberi apresiasi kepada para Kader malaria, dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras sehingga dapat menurunkan kasus malaria hingga 75 pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan kasus sebanyak ini baru terjadi tahun 2023. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Yermi Ndapa Doda, S.Sos pada acara jambore kader malaria yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Sumba Barat, Senin 25 September 2023.

Menurut Sekda Yermia, berdasarkan laporan malaria dunia tahun 2022, Indonesia menyumbang proporsi tertinggi dari kasus yang dilaporkan di wilayah asia tenggara. Kasus malaria ditemukan di kabupaten dan kota endemis tinggi salah satunya tertinggi di Kabupaten Sumba Barat.

Baca juga: Kadis PU Sumba Barat Target Oktober 2023 Semua Pengerjaan Proyek Tuntas

Hingga Agustus 2023 Kabupaten Sumba Barat masih endemis malaria dengan insiden 3 kasus per 1000 penduduk.
Meskipun demikian terjadi penurunan kasus yang signifikan dibandingkan tahun 2022, yakni mencapai 75 persen. Penurunan kasus sebanyak ini baru terjadi tahun ini.

Karena itu kasus malaria masih merupakan  masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius  pemerintah Kabupaten Sumba Barat.

Disebutkan berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai  target Sumba Barat bebas malaria tahun 2026.Terobosan yang dilakukan yakni adanya gerakan cegah dan basmi malaria (Cemara), gencar promosi kesehaan dan maksimalisasi dukungan daerah sesuai peraturan bupati nomor 7 Tahun 2019 tentang Eliminasi Malaria.

Baca juga: Kadis PU Sumba Barat Target Oktober 2023 Semua Pengerjaan Proyek Tuntas

Untuk mencapai target tersebut pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak terutama masyarakat. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai kader malaria dalam wadah yang dibentuk dari dan oleh masyarakat seperti kader upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dan kader juru malaria desa (JMD) maka upaya penanggulangan malaria seperti upaya promotif, preventif dan kuratif bisa dilakukan secara efektif sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah kejadian luar biasa.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat mengapresiasi kerja para kader yang telah melaksanakan tugas dengan baik. Hal mana Kabupaten Sumba Barat sebelumnya, penemuan kasus tidak pernah dianggka 10 % , namun setelah adanya kader meningkat menjadi 70-an %.

Dengan keberhasilan itu, Kabupaten Sumba Barat menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan sebagai salah satu Kabupaten dengan angka pemeriksaan darah malaria tertinggi di Indonesia yaitu 78,90 % .

Baca juga: Save the Children Gelar Pameran Edukasi, Cara Orang Muda Sumba Barat Cegah Kekerasan Seksual

Untuk itu, ia meminta para kader senantiasa menjalankan tugasnya dan harus lebih meningkat lagi ke depan. Target membebaskan Sumba Barat dari Malaria pada tahun 2026 mendatang.

Sementara  itu  Dr Ary Hermawan selaku Project Manager PR Malaria dari  Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) menyampaiakan  terima kasih kepada pemerintah kabupaten Sumba barat mendukung terlaksananya Jambore Kader Malaria Sumba Barat dengan Tema dari Sumba Untuk Indonesia dan Dunia.

Dikatakan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 41 tahun 2018, pada situasi khusus yaitu daerah yang masyarakatnya sulit mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan,dan atau perbekalan kesehatan,peran kader malaria dapat ditambahkan untuk pelaksanaan deteksi dini dan pemberian obat anti malaria.

Baca juga: Warga Kampung Lodonggela, Sumba Barat Minta Pengaspalan Jalan

Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat sebagai kader malaria dalam wadah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan kader Juru Malaria Desa (JMD) maka upaya penanggulangan malaria seperti upaya promotif, preventif dan kuratif dapat berlangsung secara efektif sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah kejadian luar biasa.

Ia menambahkan, saat ini, di Sumba Barat terdapat 197 kader dan 32 tenaga kesehatan puskesmas yang telah dilatih sebagai kader dan pendamping kader malaria sejak tahun 2021.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved