KLB Rabies
BREAKING NEWS: Bocah 4 Tahun di Timor Tengah Selatan Meninggal Akibat Virus Rabies
Usai digigit HPR kata Ria, ayah korban sempat mencuci bekas gigitan tersebut, dalam durasi yang tidak lama.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Dieren Nenotek bocah 4 tahun asal RT 8/ RW 4, Dusun B, Desa Baki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dikabarkan meninggal akibat virus rabies.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, dr. Ria Tahun saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis, 7 Desember 2023.
"Yang bersangkutan menjadi korban ke - 12 yang meninggal dunia akibat rabies di Kabupaten TTS. Korban meninggal pada pukul 12.38 Wita," ungkap dr. Ria Tahun.
Terkait gejala yang timbul dijelaskan, korban mengeluh demam sejak 28 November 2023 lalu.
"Ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh demam sejak tanggal 28 November 2023. Tak hanya itu pasien juga mengalami sakit kepala, nyeri perut, takut air, takut udara dan tidak bisa tidur sejak tanggal 2 Desember 2023," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Timor Tengah Selatan Sebut BTT Dapat Digunakan untuk Penanganan Rabies
Sebelumnya kata Ria, korban pernah digigit HPR. "Menurut kedua orang tua, pada bulan Maret 2023 pasien pernah mendapat gigitan HPR (anjing kecil piaraannya). Waktu itu korban sedang bermain (kejaran) dengan anjing tersebut. Pada waktu itu anjing menggigit korban pada bagian paha depan. Anjing tersebut juga belum divaksin.Setelah menggigit korban, anjing tersebut langsung dibunuh," bebernya.
Usai digigit HPR kata Ria, ayah korban sempat mencuci bekas gigitan tersebut, dalam durasi yang tidak lama.
"Menurut ayah dari anak tersebut, setelah anak tersebut digigit anjing, dirinya (ayah) mencuci luka tersebut dengan menggunakan air dan sabun deterjen, tetapi tidak sampai 15 menit," ujarnya.
Baca juga: 29 Warga NTT Meninggal Dunia Akibat Rabies
Ria menjelaskan, setelah mendapatan Gigitan HPR korban tidak dibawa ke Faskes.
"Pihak keluarga juga tidak melapor kejadian tersebut dan korban tidak pernah mendapat VAR. Setelah bergejala, pada tanggal 28 November 2023 di sore hari pihak keluarga berkunjung ke Polindes untuk mendapat obat Demam. Namun korban tetap mengalami demam," paparnya.
Disampaikan, pada tanggal 2 Desember 2023 korban dibawa ke Praktek dr. Erwin Leo untuk mendapat pengobatan.
"Di sana korban diberikan obat penurun panas, obat lambung dan vitamin," imbuhnya.
"Pada tanggal 3 Desember 2023 pasien dibawa ke UPT Puskesmas Niki-Niki dan sudah dilakukan penangan antara lain pemasangan infuse RL 30 tpm, pemberian stezolid 5 mg per rectal, konsul UGD RSUD SoE dan disetujui untuk dirujuk," tambahnya.
Dikatakan pasien meninggal dunia di rumah orangtuanya pada Kamis, 7 Desember 2023 sekitar pukul 12.38 Wita. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.