Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 November 2023, Mereka Tidak Berani Lagi
Orang-orang Saduki adalah golongan pemimpin agama Yahudi, yang sebagian besar terdiri dari imam-imam
Dikisahkan tentang 7 bersaudara dalam satu keluarga. Yang pertama kawin dan istrinya mati dan tidak meninggalkan keturunan maka saudaranya yang kedua harus kawin dengan perempuan itu dan ketiga sampai yang ketujuh dan sama-sama tidak meninggalkan keturunan sampai akhirnya semua mereka mati tanpa ada keturunan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, Makna Dibalik Kemarahan Yesus
Begitu juga dengan perempuan itu pun mati. Mereka bertanya kepada Yesus: “Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristrikan dia?”
Orang Saduki memang sama sekali tidak mengenal atau percaya tentang adanya kebangkitan tetapi mereka bertanya kepada Yesus tentang hari kebangkitan dan bagaiamana terjadi setelah kebangkitan dalam masalah keluarga dengan tujuh saudara yang memperistri satu wanita.
Mereka sebenarnya hanya mau mencobai Yesus saja. Lalu Yesus menjawab mereka: “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan dikawinkan.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah karena telah dibangkitkan.” Yesus tidak hanya menjelaskan tentang kebangkitan tetapi juga tentang para malaikat sesudah kebangkitan itu dan hal ini juga adalah salah satu pokok orang Saduki sangat menolak.
Yesus dalam menjawabi pertanyaan mereka sekaligus menyerang apa yang mereka tolak dalam ajaran yang mereka hidupi.
Dan menjadi lebih menarik lagi bahwa setelah Yesus menjawab semua itu, hanya beberapa ahli Taurat yang menyatakan setuju dengan penjelasan Yesus dan bukan orang Saduki. Lalu di manakah mereka?
Dikatakan pada bagian akhir bahwa mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. Itu artinya orang-orang Saduki itu sudah merasa kalah. Kebanyakan dari kita juga masih seperti orang Saduki.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, Sarang penyamun!
Kita kadang atau bahkan sering menggunakan konsep dan pemikiran kita yang kaku dan dipaksakan kepada orang lain agar mengikuti pola pemikiran kita.
Kadang atau sering pemaksaan itu dibuat hanya untuk menggolkan tujuan tersembunyi yang kita miliki tetapi sebenarnya kita sendiri tidak tahu kebenarannya.
Kita gampang sekali jatuh dalam kebodohan atas diri kita sendiri dan membuat kita sombong tapi akhirnya kita tetap jatuh dan kalah. Maka marilah kita belajar untuk tetap setia kepada Tuhan dan tidak kaku dalam kebiasaan atau ajaran yang kita ciptakan sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua orang punya gagasan dan konsep sendiri tentang sesuatu hal tapi jangan sampai mengkultuskan atau membenarkan konsep kita saja. Kedua, harus berani mengakui keterbatasan kita sendiri. Ketiga, kita tak perlu mencobai orang lain hanya untuk menunjukkan bahwa kita lebih tahu.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.