Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023, Setia Dalam Perkara Kecil

Kesetiaan ini menjadi kabajikan utama karena dari kesetiaan itu akan lahir banyak kebajikan lainnya yang akan terpelihara sebagai sebuah jalan

Editor: Edi Hayong
DOK. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Setia Dalam Perkara Kecil. 

Namun ketika kita melihatnya lebih mendalam tentang perumpamaan ini akan terlihat di sana satu hal yang mau ditonjolkan oleh Yesus adalah soal kesetiaan terhadap tanggung jawab yang sudah diberikan kepada masing-masing orang dengan 1 mina per orang.

Yesus mau menyampaikan pesan kepada para muridNya dan orang banyak itu bahwa Allah secara adil telah memberikan masing-masing orang kemampuan yang sama untuk bisa mengembangkan dirinya.

Namun kenyataannya dari hasil kisah ini terbaca bahwa ada orang yang mampu menghasilkan lagi 10 dan 5 mina lagi tetapi masih ada orang juga yang tidak mampu kembangkan kemampuan mereka sendiri untuk dapat mengasilkan lagi.

Dari kisah itu memang terlihat seperti tidak lengkap karena ada 10 orang yang mendapatkan mina tetapi tuan itu hanya bertanya kepada 3 orang saja yakni dua orang yang mampu menjalankan minanya dengan baik dan satu lagi yang sama sekali tidak menghasilkan pendapatannya sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 21 November 2023, Memanjat Pohon Ara

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 November 2023, "Tetap Penuh Harapan untuk Melangkah Maju"

Hal ini dapat dipastikan bahwa hanya wakil dari setiap orang yang berhasil dan tidak. Dan mereka ini yang menjadi contoh dari orang yang berhasil dan tidak berhasil kembangkan mina yang dipercayakan kepada mereka.

Bagi kita, inspirasi yang bisa kita petik di sini adalah bahwa kesetiaan terhadap satu tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita bahkan untuk satu tugas yang sangat sederhana atau satu usaha yang sederhana tetapi ketika kita tekun dan setia melaksanakannya maka kita pasti akan mendapatkan hasil yang baik.

Tetapi ketika kita mulai mengeluh dan melemparkan kesalahan kepada orang lain maka kita pasti akan gagal seperti contoh satu hamba terakhir yang dipanggil tuannya. Dia hanya mengeluh dan mempersalahkan tuannya.

Semua energinya habis untuk mengeluh dan persalahkan orang lain lalu lupa untuk berbuat sesuatu untuk kembangkan dirinya.

Semua kisah ini sebenarnya dimaksudkan Yesus untuk orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bangsa Yahudi tetapi juga untuk kita karena kita kadang lebih sering juga mengeluh dan mempersalahkan orang-orang lain dan bahkan mempersalahkan Tuhan sehingga kita kehabisan energi untuk berbuat kebajikan dalam hidup kita.

Mari kita belajar untuk terus tekun dan setia dengan hal-hal kecil atau perkara-perkara kecil yang memampukan kita untuk belajar lebih banyak untuk satu tugas yang lebih besar.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Kita semua mendapat berkat yang sama dari Tuhan. Kedua, tidak semua berkat itu membawa hasil untuk diri kita tergantung kita menggandakannya atau tidak. Ketiga, tekun dan setia dengan hal-hal yang sederhana akan memampukan kita untuk belajar banyak hal besar dalam hidup kita.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved