Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 21 November 2023, Menerobos Keterbatasan Diri

Kerinduannya melihat dan bertemu Yesus tidak kesampaian. Orang banyak sangat antuasias berbondong-bondong ikut Yesus

|
Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menerobos Keterbatasan Diri. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menerobos Keterbatasan Diri.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Selasa Pekan Biasa XXXIII SP. Maria dipersembahkan kepada Allah merujuk pada bacaan : 2Makabe 6: 18-31, Mazmur 4: 2-3.4-5.6-7 dan Injil Lukas 19: 1-10

Berikut ini teks lengkap, Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.

“Berlarilah zakheus mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ” (Luk 19:4).

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perikop injil pada hari ini berkisah tentang zakheus. Dia berprofesi sebagai Kepala Bea dan cukai dan tergolong orang kaya. Dia mendengar kabar kedatangan Yesus. Dia punya sebuah kerinduan untuk bertemu dengan Yesus.

Kerinduannya melihat dan bertemu Yesus tidak kesampaian. Orang banyak sangat antuasias berbondong-bondong ikut Yesus. Zakeus juga mau ikut. Tidak ada jalan lain untuk bertemu Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 21 November 2023, Memanjat Pohon Ara

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 November 2023, Tetap Teguh pada Kesetiaan Tuhan

Maklumlah, zakheus berbadan pendek, tidak bisa melewati orang banyak. Maka ada beberapa langkah yang dia tempuh untuk mencapai kerinduannya yang mendalam itu.

Pertama, zakheus berlari. Ini sebuah tindakan proaktif. Zakheus tidak menunggu, tidak pasif, dia tidak tinggal diam. Tetapi dia aktif, Dia berlari menerobos orang banyak. Dia menerobos keterbatasan fisiknya yang pendek. Dia berani melewati lintasan orang banyak.

Dia juga menerobos penilaian negatif masyarakat Yahudi tentang dirinya. Sebagai kepala pemungut cukai, dia dicap sebagai antek atau pro penjajah Romawi, memperkaya dirinya dengan menarik pajak yang tinggi.

Dia dianggap telah menindas bangsanya sendiri. Dia dihina dan disamakan dengan orang berdosa, kelompok bangsa kafir. Dia diberi sangsi sosial sebagai kelompok
orang yang kotor dan najis oleh orang Yahudi yang setia melaksanakan Hukum Taurat. Dia diberi label super najis, raja koruptor.

Kedua, Zakeus memanjat pohon Ara. Zakeus berjuang dengan sekuat tenaga untuk memanjat. Dia memegang erat batang pohon ara itu, agar tidak terlepas dan jatuh. Dia tidak merasa malu.

Zakeus setia dan teguh percaya kepada Dia yang dia cari. Dia sampai pada puncak pohon ara. Dia dapat melihat Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 November 2023 : Iman Si Buta Mendapat Ganjarannya

Ketiga, Zakeus melihat. Setelah sampai di puncak pohon ara, Dia berharap bisa melihat Yesus secara lebih jelas. Kerinduannya kesampaian. Dia melihat Yesus.

Zakeus berusaha mencari dan mencari dan pada akhirnya dia sendiri menemukan semua kerinduan dan harapan hatinya dalam diri Yesus yang berkata:”
Zakeus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu”.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved