Berita NTT
Catatan Bank Indonesia Untuk Ekonomi NTT 2023
Harga beras mengalami peningkatan signifikan akibat belum masuknya masa panen di daerah-daerah pemasok.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Oby Lewanmeru
"Ini salah satu local wisdom yang kita coba komunikasikan kepada masyarakat luas,"lanjut Donny.
Dalam konteks penguatan konteks komunikasi kepada masyarakat luas, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemkot Kupang telah memasang 3 papan LED di pasar Oeba, Oebobo, dan Pasar Kasih Naikoten kota Kupang sehingga masyarakat yang berbelanja di pasar ini mengetahui harga komoditas sehingga acuan masyarakat sama untuk belanja.
- Pertumbuhan Ekonomi Kuarta III Tak Sebaik Kuartal II-2023
Kinerja perekonomian NTT secara yoy pada Triwulan (Tw) III-2023 tercatat tumbuh sebesar 2,08 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,17 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi NTT tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy). Secara qtq, kinerja perekonomian NTT tercatat terkontraksi sebesar 0,60 % (qtq), kinerja ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,60 % (qtq).
Pada Oktober 2023, gabungan 3 kota IHK di Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 0,42 % (mtm), setelah bulan sebelumnya tercatat deflasi sebesar 0,08 % (mtm). Inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas terutama beras, angkutan udara, sawi hijau, bensin, dan biaya print.
Baca juga: BI Kpw NTT Dukung Penerapan EDC di Kota Kupang
Harga beras mengalami peningkatan signifikan akibat belum masuknya masa panen di daerah-daerah pemasok.
Selan itu, tarif angkutan udara juga mulai mengalami peningkatan sejalan dengan pola historis menjelang akhir tahun.
Di sisi lain, sejumlah komoditas antara lain tomat, ikan tembang, daging babi, ikan tongkol, dan sawi putih mengalami penurunan harga sehingga menjadi penahan laju inflasi yang lebih tinggi.
Secara tahunan, inflasi gabungan 3 kota IHK di NTT pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,37 % (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya namun tetap terjaga dalam rentang sasaran 3±1 % . Capaian tersebut juga telah lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 2,56 % (yoy).
Baca juga: Bank Indonesia NTT Tertibkan 5 Pelaku Usaha Money Changer Ilegal
Kondisi pasokan komoditas pangan utama Provinsi NTT rata-rata masih terjaga antara 2 – 20 minggu ke depan. Kemudian, berdasarkan hasil survei BI pada minggu-IV Oktober 2023 terkait kondisi pasokan di Kota Kupang, stok pangan secara umum mengalami peningkatan dibandingkan minggu sebelumnya, kecuali untuk telur ayam ras dan cabai rawit.
Pertumbuhan ekonomi kondisi triwulan III tidak sebaik kondisi triwulan III. Pada saat triwulan II, Bank Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,17 di mana angka ini bagus di NTT namun, pada triwulan III merosot ke angka 2,08. Angka ini positif tetapi mengalami penurunan.
"Kita juga memahami pada triwulan II mengadakan event besar yakni menjadi tuan rumah ASEAN Summit, otomotis aktivitas yang ada di Labuan Bajo meningkatkan pertumbuhan ekonomi di NTT namun, sayangnya tidak berlanjut di triwulan III. Berdasarkan angka yang dirilis BPS tumbuh di 2,08. Jika dilihat dari grafik mengalami penurunan,"terang Donny.
Tentunya dengan memahami kondisi itu, Bank Indonesia bersama banyak pihak akan sama-sama mengawal perekonomian yang ada di NTT sehingga angkanya kembali menguat namun, tantangan cukup besar dengan waktu yang singkat dengan komunikasi yang dominan bersama-sama agar angka pertumbuhan ekonomi di NTT kembali naik.
Baca juga: Update Kode Redeem FF 3 Juni 2021, Segera Klaim Kode Redeem Free Fire Terbaru POS-KUPANG.COM
Harga Tiket Picu Inflasi
Salah satu yang biasanya menyebabkan angka inflasi tinggi di NTT adalah harga tiket. Kalau harga tiket di NTT menjadi sesuatu yang tidak bisa dikendalikan karena terkait dengan kebijakan pemerintah pusat sama seperti BBM ketika ada kenaikan harga efeknya langsung kelihatan kemudian pada awal November turun lagi membawa angin yang bagus untuk pengendalian Inflasi.
"Tetapi mudah-mudahan komunikasi yang erat dengan pemerintah pusat, isu untuk tarif angkutan udara dibuat stabil. Kita paham juga kondisi maskapai yang ada belum pulih seratus persen seperti sebelum pandemi Covid-19. Tetapi ada perkembangan akan ada maskapai yang masuk ke Kupang dengan tujuan Denpasar-Kupang diharapkan bisa menambah dari sisi suplainya. Jika sisi suplai tersedia seat diharapkan kelanjutannya menekan harga tiket agar tidak terlalu tinggi khususnya menjelang Natal dan tahun baru,"jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.