Berita Kabupaten Kupang
Rembuk Stunting NTT, Penjabat Gubernur Minta Pemerintah Kabupaten Kota Lakukan Terobosan dan Inovasi
produktíf dengan berbagai pihak serta meningkatkan berbagi upaya terobosan inovasi demi terwujudnya target kinerja kita ke depan.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Untuk mengatasi stunting PJ Gubernur menegakan harus melalui kerja-kerja kolaborasi dan konvergensi yang lebih produktíf dengan berbagai pihak serta meningkatkan berbagi upaya terobosan inovasi demi terwujudnya target kinerja kita ke depan.
"Pada moment yang bermartabat ini, saya memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kota yang telah berupaya keras dan menunjukkan komitmen dalam upaya penurunan stunting. Penghargaan yang sama juga bagi seluruh elemen yang turut mengambil bagian dalam upaya penurunan stunting termasuk lembaga Mitra Pembangunan yang juga telah berkontribusi dan mendukung Pemerintah Provinsi NTT," ungkapnya.
Kedepan dirinya berharap agar praktik baik kerja kolaborasi ini harus terus dukreasikan untuk menyelesaikan berbagai persoalan serius di Provinsi NTT dan Program-program penurunan stunting juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebagai contoh dia mengungkapkan Pemberian Makanan Tambahan seperti telur untuk hamil kekurangan gizi kronis dapat dibeli di pasar atau toko atau warung di sekitar penerima karena mereka terlebih dahulu mengelurkan biaya logistik untuk mendatangkan komoditas ini.
Hal sederhana ini tentunya akan turut menggerakan perekonomian di lokasi penerima.
Dirinya juga memberikan apresiasi bagi Pemkab Kupang yang sudah menjadi tuan rumah Rakor Stunting ini dan berharal rakor ini bisa terus berjalan rutin supaya bisa memantu ada kenaikan atau penurunan stunting di NTT.
Dalam rakor ini juga dilakukan penyerahan bantuan dari BAPANAS yang disalurkan oleh Kantor Pos ke Keluarga beresiko Stunting secara simbolis kepada 10 penerima di Kabupaten Kupang oleh Penjabat Gubernur NTT.
Juga ada penyerahan bantuan secara simbolis untuk 5 Ibu Hamil KEK dan 5 anak Stunting oleh Ketua TP-PKK Provinsi NTT.
Para kepala Daerah juga menyaksikan langsung konsumsi Tablet Tambah Darah oleh Remaja Putri, secara simbolis diwakili oleh 10 anak siswi SMK sebagai bentuk pencegahan Stunting dari Usia Remaja.
Baca juga: Abraham Liyanto Beri Penguatan bagi Tim Program Keluarga Harapan Kabupaten Kupang
Terakhir penyerahan plakat dan piagam Penghargaan kepada 10 Kabupaten terbaik berdasarkan penilaian Pemerintah Provinsi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Kota dalam pelaksanaan 8 aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi NTT Tahun 2023.
Ke 10 Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Flores Timur, Rote Ndao, Nagekeo, Malaka, Belu, Manggarai, Sumba Barat, TTS, Manggarai Timur, dan Kabupaten Sabu raijua
Selain itu rembuk stunting ini membuka ruang dialog antara Pemkab se NTT dengan Pj Gubermur NTT yang dipandu oleh kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Dalam dialog ini mereka memaparkan presentasi stunting di daerah mereka lalu terobosan yang sudah mereka lakukan dan kendala yang mereka hadapi. Semua itu dicatat oleh Pemrov NTT guna pengambilan keputisan dalam membuat rencana aksi kedepan.
Sementara dalam laporan Plt. Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus selaku ketua panitia rembuk stunting Provinsi NTT menerangkan Rapat Koordinasi pada hari ini merupakan momen yang strategis dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Aksi Konvergensi Stunting.
Diharapkan Pemerintah Provinsi bersama pemerintah kabupaten kota terus meningkatkan komitmen melalui kerja kolaborasi yang produktif, konvergensi dan integrasi semua stakeholder dalam rangka menyatukan komitmen bersama untuk percepatan penurunan Stunting serta penurunan Angka Kematian ibu dan kematian bayi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.