Berita Flores Timur

Harga Cabai di Pasar Boru Flores Timur Rp 80 Ribu, Stok Berkurang Bikin Pedagang Sulit Jual

Lonjakan harga ini terpantau sejak dua bulan lalu. Pedagang setempat khawatir lantaran stoknya mulai terbatas untuk dijual saat hari raya Natal 2023 d

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Harga cabai di Pasar Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur merangkak naik. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Harga komoditas cabai di Pasar Boru, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur mengalami kenaikan signifikan. Bumbu pedas ini tembus Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilo gram.

Lonjakan harga ini terpantau sejak dua bulan lalu. Pedagang setempat khawatir lantaran stoknya mulai terbatas untuk dijual saat hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Harga naik, beberapa bulan lalu itu Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per kilo," kata Ama Nurdin, pedagang asal Desa Boru di lapak jualannya, Selasa, 14 November 2023.

Baca juga: NTT Memilih, Diduga Menipu dan Tidak Jujur, Caleg Dapil 3 Flores Timur Dicoret dari DCT

Nurdin mengatakan, stok cabai rawit terbaru ia peroleh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Konga, Kecamatan Titehena. Pria 51 tahun itu cukup khawatir karena beberapa jenis cabai semakin berkurang.

"Lombok ini kadang-kadang ada, kadang tidak ada sama sekali. Kami (pedagang) cari juga setengah mati. Cabai keriting sekarang naik hampir Rp 80 ribu," tandasnya.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat komoditas pangan naik dan berkurang adalah kemarau panjang. Apa lagi jelang hari raya besar Natal dan Tahun Baru harga komoditas pangan berpotensi melambung drastis.

Baca juga: Dicoret dari DCT Lantaran Status BPD Aktif, Caleg Dapil 3 Flores Timur Protes

Kata Nurdin, pedagang Pasar Boru kerap membeli cabai dari pedagang di Kabupaten Sikka, termasuk bawang dan sayuran diburu sampai ke Ende.

Nurdin memutuskan menjual cabai secara eceran menggunakan media gelas kecil dan kantong kresek bening. Harganya Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Isinya pun bisa dihitung dengan jari.

"Jual pakai kantong saja. Kalau pakai gelas kecil (mirip sloki) harganya Rp 10 ribu," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Flores Timur, Siprianus Ritan, belum memberikan penjelasan lantaran sedang bertugas ke luar kota.

"Lagi di Kupang, ada giat asistensi ranperda pendapatan. Besok pulang dulu ya," katanya melalui pesan Whatsapp. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved