Berita Timor Tengah Utara

Penyidik Kejari Timor Tengah Utara Serahkan Berkas Tahap II Perkara Dugaan Korupsi BPBD ke JPU

Dikatakan Hendrik, kerugian negara yang timbul akibat perbuatan para tersangka dalam kasus ini mencapai Rp.1.017.908.748.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PENYERAHAN - Pose Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara melaksanakan penyerahan berkas tahap II perkara kasus dugaan korupsi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari TTU, Kamis, 9 November 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara melaksanakan penyerahan berkas tahap II perkara kasus dugaan korupsi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari TTU.

Pelaksanaan penyerahan berkas tahap II dalam penanganan perkara BPBD kepada JPU Kejari TTU ini berlangsung di Kantor Kejari TTU pada, Kamis, 9 November 2023 sekira pukul 17. 00 Wita.

Kajari TTU, Dr. Robert Jimmy Lambila, S. H., M. H melalui Kasie Intel Kejari TTU, Hendrik Tiip menjelaskan, penyerahan berkas tahap II dalam penanganan perkara dugaan korupsi ini dengan tersangka atas nama Yosefina A.L.M Lake dan Florensia Neonbeni.

Baca juga: Gelar Rakor Pengelolaan Dana Desa, Kejari TTU Rencanakan Alternatif Gugatan Perdata Kasus Dana Desa 

Penyerahan berkas tahap II ini dilaksanakan karena berkas perkara atas nama kedua tersangka telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti berkas perkara. Pelaksanaan tahap II ini dilakukan dengan dihadiri penasihat hukum para tersangka.

Ia menambahkan, pasal yang disangkakan kepada keduan tersangka adalah Kesatu Primair Pasal 2 Ayat (1) jo.Pasal.18 UU Nomor 31 Tahun 1999 Jo.UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat 1 Ke- 1 KUHP Subsidair Pasal 3  Jo. Pasal 18 UU nomor 31 Tahun 1999 Jo UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Korupsi Jo.Pasal 55 Ayat (1) Ke 1 KUHP Atau Pasal 9 UU Nomor 31 tahun 1999 Jo.UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Korupsi.

Dikatakan Hendrik, kerugian negara yang timbul akibat perbuatan para tersangka dalam kasus ini mencapai Rp.1.017.908.748.

Baca juga: Kejari TTU Terapkan Langkah Restorative Justice atas Kasus Tindak Pidana Penganiayaan

"Dalam waktu dekat berkas Perkara kedua tersangka segera dilimpahkan ke pengadilan untuk disidangkan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara berhasil menetapkan tersangka 2 orang tersangka atas kasus dugaan korupsi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara pada Jumat, 15 September 2023. Penetapan 2 orang tersangka yakni Yosefina A.L.M Lake dan Florensia Neonbeni ini dilaksanakan pasca penanganan perkara ini naik ke tahap penyidikan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, Kasus dugaan korupsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten TTU ini mencakup pengelolaan dana pada tahun anggaran 2021 dan 2022.

Baca juga: Jatuh Pingsan Saat Ditetapkan Sebagai Tersangka, Jaksa Tunda Penahanan Bendahara BPBD TTU

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap para pihak pada hari Jumat tanggal 15 September 2023 sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga 19.00 Wita.

Pasca ditetapkan sebagai tersangka, para tersangka kasus dugaan korupsi ini kemudian digelandang menggunakan mobil tahanan jaksa ke RUTAN Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara untuk dilakukan penahanan.

Penahanan terhadap Bendahara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Florensia Neonbeni dalam kasus dugaan korupsi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten TTU tahun anggaran 2021 dan 2022 ditunda oleh Tim Penyidik Kejari Timor Tengah Utara. Hal ini dilakukan berdasarkan saran Dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.


Tersangka kasus dugaan korupsi ini batal ditahan lantaran pingsan kemudian jatuh saat ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2021 dan 2022 ini.

Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Timor Tengah Utara, Robert Jimmy Lambila, S. H., M. H melalui Kasie Intel Kejari TTU, Hendrik Tiip , S. H, Jumat, 15 September 2023.

Menurutnya, setelah pingsan dan jatuh ketika ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan saran dari dokter, tersangka Florensia kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved