Berita Flores Timur

Taklukan 21 Laut, Ibrahim Pernah Masuk Rumah Sakit Gegara Disengat Ubur-ubur

Ia rupanya pernah masuk rumah sakit dan dirawat selama tiga hari usai disengat ubur-ubur ganas di Selat Madura.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-RAZMAD SABON
BERENANG - Ibrahim Rusli Ratuloli (pegang bendera Indonesia) berpose bersama Lurah Balela usai berenang dari Waibele ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Derasnya arus Gonsalu antara Pulau Adonara dan Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, menyimpan kesan tersendiri untuk Ibrahim Rusli Ratuloli (58).

Perenang lanjut usia (lansia) asal Tarakan, Kalimantan Timur itu baru saja menaklukan Arus Gonsalu yang terkenal ekstrem dengan arah yang sulit diprediksi, Kamis 9 November 2023.

Aksinya dari Waibele di Adonara menuju Larwntuka menjadi tontotan seru warga setempat, termasuk juga personel dari BPBD Flores Timur yang mengkawalnya.

Ibrahim berenang tanpa bantuan alat seperti pakaian renang dan kaca mata selam. Sekira 1 jam 30 menit lansia itu menempuh jarak 2,8 kilo meter dari Wailebe menuju Kota Larantuka.

Baca juga: Berenang 1,5 Jam, Pria Asal Tarakan Taklukan Arus Gonsalu di Laut Flores Timur

"Ini kali yang ke-21. Pengalaman hari ini cukup ekstrem. Sebenarnya ndak (tidak) sampai sejam, hanya arusnya kuat sekali," kata Ibrahim kepada wartawan. 

Sang penakluk 21 laut itu menceritakan tentang pengalaman yang paling berkesan sepanjang hidupnya.

Ia rupanya pernah masuk rumah sakit dan dirawat selama tiga hari usai disengat ubur-ubur ganas di Selat Madura.

"Waktu itu di Selat Madura, saya disengat ubur-ubur. Saya opname tiga hari di rumah sakit Surabaya," ceritanya.

Ibrahim sudah dua kali menaklukan selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Madura itu. Ia hendak berenang ketiga kalinya pasca memecahkan rekor MURI sehari dua selat.

"Sudah dua kali di Selat Madura itu, saya kan rekor MURI tahun 2013. Nah di 2019 mau hantam 3 selat, Bali, Madura, sama Lombok terakhirnya," pungkasnya.

Baca juga: Semana Santa Larantuka, Doa Rosario Biarawati Antar Yesus Tersalib Arungi Arus Gonsalu

Selain ancaman ubur-ubur ganas, pernah juga terancam ikan hiu. Dua satwa laut ini menjadi tantangan berat untuknya, selain mengahadapi arus deras dan angin kencang.

"Ada juga hiu, saya lihat siripnya langsung naik ke perahu," tuturnya.

Ibrahim menetap sementara di Larantuka sejak tanggal 5 November 2023. Ia ingin menikmati pesona Kota Larantuka, kemudian berwisata ke Pulau Adonara dan Solor.

"Refresing dulu. Ini pengalaman terjauh setelah dari NTB. Pertengahan November baru pulang," tutupnya.

Baca juga: Melihat Pasar Barter Inovasi Ibu-Ibu Pekka di Pulau Adonara

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved