Gempa Kupang
Tergolong Gempa Besar Namun Minim Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa Kupang
Margiono mengakui gempa dengan magnitudo 6,3 tersebut terbilang cukup besar, apalagi lokasi atau pusat gempanya berada pada kedalaman 10 kilometer.
POS-KUPANG.COM, Kupang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan alasan minimnya kerusakan yang ditimbulkan akibat Gempa Kupang pada 2 November 2023 lalu.
Menurut BMKG, tidak adanya kerusakan berat saat gempa magnitudo 6,3 (sebelumnya disebut magnitudo 6,6) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena Kupang ditopang oleh struktur bebatuan yang sangat keras.
“Ini masih dalam analisis kami, bahwa struktur bebatuan di lokasi gempa sangat keras,” kata Koordinator BMKG NTT Margiono di Kupang, Selasa, (7/11/2023) dikutip dari Antara.
Baca juga: Tim Geologi Turun Identifikasi Patahan di Pusat Epicenter Gempa Kupang 6,3 M
Margiono mengakui gempa dengan magnitudo 6,3 tersebut terbilang cukup besar, apalagi lokasi atau pusat gempanya berada pada kedalaman 10 kilometer.
Menurutnya, jika magnitudo yang sama terjadi di wilayah lain di Pulau Jawa, besar kemungkinan akan banyak kerusakan serta bisa memakan korban jiwa.
“Misalnya seperti di daerah Cianjur, Jawa Barat, itu kan didominasi oleh kontur tanah, sehingga jika gempa dengan kekuatan yang sama akan menimbulkan kerusakan,” ujarnya.
Sebab, lanjut dia, jika lokasi gempa di kontur tanah, maka gempanya akan menimbulkan gelombang yang lebih besar dan lebih kuat dari di bebatuan.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT dan Bupati Kupang Pantau Korban Gempa Bumi, Pemerintah Fokus ke Sekolah
Sementara itu terkait gempa susulan, ia mengatakan setelah gempa tersebut kurang lebih ada enam kali gempa susulan di lokasi yang sama. Hingga kini perlahan-lahan gempa susulan tersebut menghilang dari lokasi gempa.
Namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada, sebab gempa bumi bisa saja terjadi kembali di lokasi yang sama dengan magnitudo yang berbeda.
Gempa terbesar dalam satu dekade terakhir
Gempa 6,6 SR yang menguncang Kupang dan sekitarnya diakui warga sebagai gempa terbesar yang dialami selama mendiami kota Kupang, NTT.
Elisabeth Djaitalsa dan Hermensen Ballo, warga BTN Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT menyebut gempa magnitudo 6,3 menjadi gempa terbesar yang pernah dirasakan.
Demikian pula Vinsen Repu, warga Ukitau Kota Kupang menyebut bahwa gempa tersebut dirasakan sebagai yang terbesar selama puluhan tahun di Kota Kupang.
"Ini gempa tersebar selama puluhan tahun tinggal di Kota Kupang," ujar Dosen Unwira Kupang, Kamis, 2 November 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.