Berita Timor Tengah Utara

Bupati dan Wabup Timor Tengah Utara Panen Raya di Kebun Hortikultura GP3 yang Didukung Bank NTT

petani modern dengan menghilangkan budaya membakar lahan serta menanti datangnya hujan dan mengharapkan bantuan

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
PANEN - Pose Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David dan Drs. Eusabius Binsasi didampingi Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Ny. Elvira B. Juandi Ogom dan Ny. Susan Sarumaha Binsasi, Pimpinan Bank NTT Cabang Kefamenanu, Marthin Sooai, Waka Polres TTU, Matheus Anus, S. H., M. H, Account Eksekutif (AE) Pupuk Indonesia Provinsi NTT, Abidin Al Habtsi saat melaksanakan panen raya perdana di Kebun Percontohan Hortikultura Terintegrasi milik Gerakan Perempuan Peduli Pertanian (GP3) Kabupaten Timor Tengah Utara, di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Provinsi NTT, Senin, 30 Oktober 2023 

Oleh karena itu mereka mencoba untuk berkoordinasi dengan Bank NTT untuk memenuhi beberapa fasilitas instalasi perpipaan untuk mengalirkan air dari sumber air ke lokasi pertanian terintegrasi ini.

Ia mengakui bahwa, saat ini lokasi pertanian terintegrasi tersebut perlahan memberikan hasil yang sangat baik. Oleh karena itu, melalui usaha yang telah dimulai tersebut, dapat menarik minat masyarakat Kabupaten Timor Tengan Utara agar tidak berkecil hati menjadi petani tetapi lebih semangat lagi untuk bekerja.

Apabila petani rajin bekerja dan memanfaatkan sumber daya yang ada maka semua petani akan berkelimpahan dan sejahtera.

Bagi Elvira, petani tidak harus bergantung pada musim. Meskipun tidak semua wilayah di Kabupaten Timor Tengan Utara kaya akan sumber air.

Namun, jika wilayah tersebut kaya akan sumber air, para petani tidak perlu menanti musim hujan untuk bercocok tanam. Sumber air yang ada di wilayah tersebut bisa dimanfaatkan setiap saat oleh para petani dengan membuat jadwal yang baik dan managemen pengelolaan waktu yang baik. 

Ia mengajak seluruh petani untuk mengubah pola pikir dan pola hidup untuk menjadi petani modern dengan menghilangkan budaya membakar lahan serta menanti datangnya hujan dan mengharapkan bantuan pemerintah. 

"Kami perempuan ini diciptakan sama dan apa adanya. Bisa bekerja tidak hanya laki-laki tetapi kaum perempuan. Dan saya juga minta seperti yang kami gerakan ayo mari kita buktikan bahwa kita perempuan juga bisa seperti kaum laki-laki," ungkapnya.

Elvira menegaskan bahwa, perkiraan pemasukan dari kebun percontohan hortikultura terintegrasi ini bisa mencapai  Rp. 30.000. 000 dalam sekali panen.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di  GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved