Berita NTT
Pemprov Gelar Penilaian Kinerja Melalui Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di NTT
Artinya, Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT menyelenggarakan penilaian kinerja Pemerintah Kabupaten/ Kota melalui pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting di NTT Tahun 2023.
Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, 26-27 Oktober 2023 di Aula Fernandes Kantor Gubernur NTT yang dihadiri oleh pihak terkait dari 22 Kab/Kota di NTT.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sebelum kegiatan dimulai tampak peserta dari Kabupaten/Kota di NTT. Selain para peserta, terlihat juga beberapa banner dari beberapa Kabupaten berjejer di dalam ruangan Aula Fernandes Kantor Gubernur.
Banner-banner itu bertuliskan program-program yang dilakukan oleh Kabupaten di NTT serta juga menunjukkan sebaran jumlah anak stunting di beberapa Kabupaten/Kota.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di NTT 26 Oktober 2023: Selatan Sumba Masih Berisiko
Banner dari Kabupaten Sumba Barat Daya dituliskan jumlah anak stunting tahun 2022 sebanyak 8.270 anak, Kabupaten Kupang dengan capaian penurunan stunting Agustus 2022 terdapat 6.118 anak (16,88 persen), dan Agustus 2023 terdapat 3.872 anak (12,97 % ).
Selain itu, untuk tren prevalensi Balita Stunting tingkat Kabupaten Sumba Tengah pada Periode Agustus 2023 yaitu 549 kasus dari 7.563 balita yang diukur atau 7,3 persen. Untuk Kabupaten Nagekeo, bayi yang usia 0-24 Bulan dengan kasus stunting sebanyak 172 orang.
Salah satu dari Banner yang dipajang dalam ruangan Fernandes milik Pemerintah Kabupaten Kupang yang bertuliskan Inovasi dan Kerja Kolaboratif Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kupang.
Dalam banner itu diperlihatkan program-program yang dilakukan oleh Kabupaten Kupang seperti Gerakan orang tua asuh berdasarkan SK Bupati Nomor 113/KEP/HK/2023, kerja sama lintas sektor, fotoshoot bayi, kantong kasih, pemasangan bendera balita stunting, PAUD HI dan kelas Parenting, gerakan "toki pintu", penyerahan bantuan uang sebagai orang tua asuh seorang balita gizi buruk di Kelurahan Penfui dan lainnya.
Selain itu, tampilan banner lainnya yaitu Inovasi Penurunan Stunting Kabupaten Ngada Tahun 2022 yaitu inovasi etingmu atau edukasi stunting murah, inovasi Sekretariat bersama (Sekber) stunting, Inovasi Sucindu atau Surat cinta untuk posyandu, inovasi posyandu bersama ayah/ pendamping, minggu gizi seimbang di Posyandu .
Kepala Bidang PPM Bappelitbangda NTT, Esron M. Elin menyampaikan, pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi adalah kegiatan atau instrumen untuk mengevaluasi kinerja dari 22 Kabupaten/Kota untuk percepatan penurunan Stunting.
Kegiatan ini dibebankan kepada Bapeda untuk mengevaluasi atau pun mengkawal percepatan penurunan stunting.
Artinya, Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan.
Baca juga: Wahli NTT Ajak Mahasiswa Unkriswina Sumba Bicara Krisis Iklim
"Penekanan pelaksanaan delapan aksi ini untuk bagaimana kita arahkan untuk kerja-kerja penurunan stunting dalam rangka menyelesaikan target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024 maupun target RPJMD di provinsi NTT dan di 22 Kabupaten /Kota," tuturnya.
Esron mengatakan, aksi konvergensi itu merupakan tugas Bappeda untuk mengawal percepatan penurunan stunting di NTT. Yang mana, Kabupaten/Kota akan menginput melalui Web yang dibuat oleh Bappelitbangda, lalu akan dinilai setiap tahapannya seperti apa dalam menentukan lokus, rekomendasi, program, kegiatan dan hal lain seperti Pergub atau dukungan PKM atau kader-kader yang ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.