KKB Papua

Dihujani Tembakan Beruntun, Satu Anggota KKB Papua Tewas Ditembak Satgas Damai Cartenz

Anggota KKB Papua yang satu ini terpaksa dikirim ke alam baka, seusai melancarkan tindakan kejamnya terhadap warga sipil di Kampung Eromaga di Puncak.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DIHABISI SATGAS DAMAI CARTENZ – Salah satu anggota KKB Papua ditembak mati oleh tim gabungan yang terhimpun dalam Satgas Ops Damai Cartenz. Tindakan tegas terukur itu dilakukan TNI Polri pasca anggota KKB Papua menyerang para buruh bangunan di Kampung Eromaga. 

POS-KUPANG.COM – Oknum anggota KKB Papua yang satu ini terpaksa dikirim ke alam baka, seusai melancarkan tindakan kejamnya terhadap warga sipil di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, baru-baru ini.

Saat itu, bersama anggota KKB Papua lainnya, oknum yang satu ini menembak mati seorang buruh yang hendak membangun puskesmas di kampung tersebut.

Saat bersama teman-temannya sedang berkumpul untuk memulai bekerja, buruh ini malah ditembak oleh anggota KKB Papua. Selain itu, KKB Papua juga melukai dua buruh lainnya dengan senjata tajam seperti parang dan anak panah.

Saat penyerangan terjadi, buruh bangunan yang lain lari berhamburan menyelamatkan diri. Tak lama berselang, anggota KKB Papua pun meninggalkan lokasi kejadian.

Ketika prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz melakukan operasi penyisiran di lokasi kejadian, terlihat anggota KKB Papua sedang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Pada kesempatan itulah, prajurit TNI Polri langsung mengambil tindakan tegas terukur. Setelah melepaskan beberapa kali tembakan ke arah lawan, anggota Kelompok Separatis Teroris itu pun lari berhamburan menyelamatkan diri.

Tak lama berselang, tatkala menyisir lokasi kejadian, tempat anggota KKB Papua itu berada saat insiden baku tembak itu, Satgas Ops Damai Cartenz menemukan satu jenazah di lokasi kejadian.

Saat itulah diketahui bahwa salah satu anggota KKB Papua yang menyerang para buruh bangunan di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, terkena tembakan dan tewas meregang nyawa.

Dengan demikian, maka dalam kasus baku tembak itu, satu anggota KKB Papua terkena tembakan. Sedangkan anggota KKB yang lain, lari menyelamatkan diri.

Untuk diketahui, KKB Papua merupakan kelompok pengacau yang sering melakukan tindakan anarkis di daerah itu. Tindakan anarkis tersebut umumnya dilakukan di wilayah pegunungan Papua.

Ada pun daerah-daerah rawan dengan tindakan KKB Papua, adalah Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak, Kabupaten Pegunungan Bintang dan beberapa kabupaten lainnya.

Di kabupaten-kabupaten tersebut, KKB Papua sering melancarkan aksinya.  Tindakan yang dilakukannya sangat kejam, yakni membunuh warga sipil tak bersenjata dengan tidak mengenal rasa ampun.

Akibat perbuatan tersebut, warga sipil memilih untuk mengungsi ke tempat yang aman. Sebab hanya dengan begitu, mereka luput dari tindakan kejam komplotan penjahat tersebut.

Sebelumnya diberitakan, seusai melancarkan aksinya di Kabupaten Puncak dengan menembak 22 buruh bangunan, KKB Papua kemudian melancarkan lagi aksinya dengan menembak mati dua warga sipil di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan melukai tiga warga sipil lainnya di daerah itu.

Yang mengerikan, adalah dua warga sipil yang dihabisi KKB Papua itu, dibunuh di depan tiga warga sipil tersebut. Pembunuhan itu dilakukan tanpa mengenal rasa belas kasihan.

Atas fakta itulah, sehingga tiga warga sipil tersebut langsung melarikan diri. Mereka menyelamatkan diri dengan cara berlari masuk ke hutan belantara.

Saking takutnya melihat tindakan bengis kelompok tak berperikemanusiaan tersebut, tiga warga sipil itu pun lari lintang pukang menyelamatkan diri.

Fakta ini terjadi di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Lima warga sipil yang diserang KKB Papua itu, adalah para pendulang emas di wilayah tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui secara persis, apa motif penyerangan brutal kelompok kriminalis tersebut.

Dari laporan awak media yang viral di media sosial, disebutkan bahwa saat itu beberapa orang tak dikenal menyerang sejumlah warga sipil di lokasi pendulang emas di Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tak diketahui persis kapan insiden itu terjadi. Namun besar kemungkinan, peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Dalam serangan tersebut, dua pendulang emas dibantai secara mengerikan di lokasi kejadian. Tindakan pembunuhan itu dilakukan di depan mata teman-teman senasib yang ada di area pendulangan emas tersebut.

Baca juga: Tangan Martinus Putus Ditebas Anggota KKB Papua: Saya Baru Sadar Setelah di Tengah Jalan

Baca juga: Cerita Korban Penyerangan KKB Papua Ini Bikin Merinding: Kami Kaget Tiba-tiba Sudah Dikepung

Ketika para pria tak dikenal itu larut dalam tindakan kejam tersebut, beberapa pria lainnya berusaha melakukan tindakan serupa terhadap tiga pendulang emas lain yang menyaksikan adegan mengerikan tersebut.

Tatkala tiga pendulang emas itu mulai dianiaya, tiba-tiba muncul keberanian untuk melawan. Saat itu mereka melakukan perlawanan agar bisa mendapatkan cela untuk mengambil langkah seribu meninggalkan lokasi kejadian.

Ketiga warga sipil itu nekad lari sekencang-kencangnya, walau tubuhnya penuh luka. Ada korban yang kepalanya bocor ditebas senjata tajam, ada juga yang tubuhnya terluka lantaran disabet benda tajam.

Makanya, setelah berada di dalam hutan belantara, tiga warga sipil tersebut kemudian mencoba bersembunyi sambil menghubungi aparat keamanan untuk meminta bantuan.

Rupanya usaha tersebut membuahkan hasil. Karena tak lama kemudian, aparat keamanan yang terdiri dari prajurit TNI Polri tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan helicopter.

Saat itu juga, kelima warga sipil, baik itu dua korban tewas maupun tiga korban selamat, langsung dievakuasi jke tempat yang aman. Mereka dibawa ke RSUD Tanah Merah di Kabupaten Bouvendigul, Papua Pegunungan.

Khusus bagi korban yang tewas, kini telah dimakamkan, setelah jenazahnya diserahkan ke keluarga. Sementara tiga korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah, Kabupaten Bouvendigoel

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya insiden tersebut ketika dikonfirmasi awak media.

Dia menyebutkan bahwa insiden itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023. Sementara jenazah korban yang tewas, baru ditemukan keesokan harinya, Senin 23 Oktober 2023.

“Saat ini, korban tewas dan korban luka-luka sudah dievakuasi semuanya. Korban tewas sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Sementara yang menderita luka-luka,  kini sedang dirawat di RSUD Tanah Merah” ujarnya.

Polres Pegunungan Bintang, lanjut Ignatius Benny Ady Prabowo, kini sedang menangani kasus tersebut. Sementara pria tak dikenal yang melakukan penyerangan itu pun, kini sudah diidentifikasi.

Penyidik Polres Pegunungan Bintang, katanya, kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas para pelaku dan motif penyerangan tersebut.

 Sementara pengamanan di wilayah tersebut kini semakin ditingkatkan. Hal itu untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus memberikan rasa nyaman agar warga bisa bekerja seperti hari-hari sebelumnya.

Untuk diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, KKB Papua menyasar para pendulang emas yang sedang merenda hidup di tempat-tempat penambangan emas itu.

Dalam serangan di Kabupaten Yahuhkimo, KKB Papua menewaskan tujuh pendulang emas di lokasi kejadian. Sementara warga lainnya lari sembunyi di tengah hutan.

Selang sehari kemudian, KKB Papua menyerang lagi 22 buruh yang sedang mengerjakan bangunan Puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan.

Dalam serangan mendadak tersebut, salah seorang pekerja tewas terkena peluru. Sementara dua korban lainnya, terluka karena terkena anak panah.

Baca juga: Pabrik Senjata Api Rakitan di Manokwari Digrebek Polisi, KKB Papua Dikabarkan Gigit Jari

Baca juga: Saksikan Temannya Dihabisi KKB Papua, 3 Warga Sipil Ini Lari dengan Kepala Terluka

Belum reda dua kasus tersebut, kini mencuat lagi kasus penyerangan terhadap pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Atas fakta itulah publik berharap agar penanganan kasus itu harus segera dilakukan. Dengan begitu para pelaku bisa ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEW

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved