Berita NTT
Konsorsium PTV NTT Luncurkan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan
Hadir secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Dr Ir Kiki Yuliati M.Sc.
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana meluncurkan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan
Inovasi Berbasis Potensi Daerah NTT.
Sesuai press release yang diterima dari Humas Konsorsium PTV NTT Dina Sinlae menyebutkan, kegiatan ini sedianya dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake, berlangsung pada Rabu, 25 Oktober 2023 di Hotel Harper, Fatululi Kupang.
Hadir secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Dr Ir Kiki Yuliati M.Sc.
Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca juga: Ditjen Pendidikan Vokasi Tunjuk Politani Kupang untuk Dampingi Program SMK PK di 5 Provinsi
Program ini merupakan grand design riset pengembangan inovasi di daerah dalam kurun waktu 3
(tiga) tahun yang mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas
pembangunan daerah NTT.
Untuk wilayah Provinsi NTT sendiri, kegiatan penelitian dilakukan oleh Konsorsium PTV di bawah Kemendikbudristek yaitu Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai PTV pengampu, Politeknik Negeri Kupang, dan Politeknik eL Bajo Commodus Labuan Bajo, Manggarai Barat. Dalam pelaksanaan program, Konsorsium PTV NTT didampingi seorang pakar yaitu Prof. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng, M.Erg dari Politeknik Negeri Bali.
Tujuan program ini adalah menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan
pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief,
yang berisi workforce planning dan innovation planning guna menghasilkan klaster
inovasi berbasis potensi/kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi (antara lain
berupa model/produk/desain/sistem) yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor
prioritas daerah.
Baca juga: Politani Kupang Raih 4 Paket CF Vokasi 2023, Nilai Dana Hibah Rp 2 Miliar Lebih
Keunggulan kegiatan penelitian dalam program ini terletak pada kerja sama yang erat
antara periset dari konsorsium PTV bersama Pemerintah Daerah (Pemda)serta pemangku
kepentingan strategis di daerah, seperti dunia usaha dan dunia industri (DUDI), satuan
pendidikan vokasi, dan komunitas.
Semua pihak bersinergi membentuk ekosistem kemitraan yang kondusif guna menjawab berbagai tantangan ekonomi daerah, serta berkontribusi terhadap pengembangan antara lain kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri (KI), destinasi super prioritas, proyek strategis nasional, dan dinamika pembangunan ekonomi di daerah.
Adapun lima Kabupaten di NTT yang dipilih sebagai sampel riset adalah Kabupaten
Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, mewakili daratan Timor, Kabupaten
Manggarai Barat mewakili Pulau Flores, Kabupaten Sumba Timur mewakili Pulau
Sumba, serta Kabupaten Alor.
Baca juga: Direktorat Pendidikan dan Vocasi Kemendikbud RI Gelar TOIEC Bagi Siswa SMKN 1 Kupang
Selain acara peluncuran program, dilakukan juga dialog interaktif bertema: Peran Pemerintah – Vokasi – DUDI dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah NTT dan Inisiasi Pembentukan TKDV Provinsi NTT, serta pengambilan data melalui Diskusi Kelompok Terpumpun untuk Kabupaten Kupang.
Target luaran tahun pertama Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Vokasi Berbasis Potensi Daerah berorientasi pada riset untuk menghasilkan policy brief yang disintesis dari workforce planning dan innovation planning.
Hasil dari penyusunan workforce planning dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi proses dan pencapaian kinerja revitalisasi pendidikan vokasi yang tertuang dalam Perpres Nomor 68 tahun 2022.
Sedangkan innovation planning dimaksudkan untuk menghasilkan dan meningkatkan kualitas riset terapan yang terintegrasi dengan kebutuhan pengembangan kawasan industri dan agenda pembangunan prioritas daerah.
Diharapkan, dari policy brief tersebut tidak sebatas berupa naskah kebijakan pembangunan daerah, tetapi juga merupakan model ekosistem untuk mengembangkan klaster inovasi berbasis potensi daerah.
Baca juga: Wisuda SUPM Negeri Kupang, Kepala BRSDM KKP Berkomitmen Dukung Pendidikan Vokasi di NTT
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.