Berita NTT
Ketua KADIN NTT Bobby Lianto Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial
Meski begitu, Bobby Lianto tak menampik jika faktanya hingga kini anak muda yang ingin menjadi petani milenial masih sangat minim
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto mendorong kaum milenial atau anak muda menjadi seorang pengusaha pertanian.
Menurutnya, dengan menjadi pengusaha pertanian, anak muda bisa mendapatkan keuntungan dibandingkan menjadi ASN. Bobby Lianto juga mengklaim, pertanian atau menjadi petani merupakan investasi yang baik dan menguntungkan apabila didotorng dengan ketekunan dan kerja keras.
Meski begitu, Bobby Lianto tak menampik jika faktanya hingga kini anak muda yang ingin menjadi petani milenial masih sangat minim.
"Kita bisa lihat sekarang sangat kurang, semua milenial mimpinya untuk menjadi PNS. Itu yang ingin kita dorong," kata Bobby kepada POS-KUPANG saat mengikuti kegiatan panen cabe bersama Bank Indonesia di GS III Organik di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, beberapa waktu lalu.
Baca juga: KADIN NTT Gandeng PHRI Ikut WTM London Promosi NTT
Menurutnya, dorongan ini perlu dilakukan sebab sudah terbukti melalui salah satu pengusaha pertanian milenial di Baumata yakni; Gesti Sino.
"Inilah yang kita dorong lewat Gesti menjadi seorang petani adalah suatu investasi bagus dan menguntungkan," ungkapnya.
Ia menyebut dari hasil dari pendampingan itu yakni cabe yang dipanen memiliki ukuran yang besar. Apalagi, harga cabe sangat mahal luar biasa.
Baca juga: Kadin NTT Terus Upayakan Penerbangan Kupang-Dili- Darwin
"Inilah yang kami inginkan bagi kaum milenial, sangat menguntungkan, dengan semangat ini menunjukkan kepada para milenial bahwa dengan menjadi petani maka sangatlah menguntungkan," tambah Bobby.
Dirinya pun kembali mengajak agar semua kaum milenial tidak hanya bermimpi harus menjadi pegawai seperti PNS dan BUMN tapi menjadi pengusaha pertanian.
"Bukan masalah petani tapi pengusaha pertanian, Sekarang dengan sistem smart farming menjadi efisien tidak harus dengan tenaga manusia," ujarnya.
Dirinya berharap melalui program ini maka akan tercipta pengusaha pertanian.
"Mulailah dari dalam rumah atau pekarangan rumah. Contohnya sudah ada, tinggal kemauan untuk menjadi seorang pengusaha pertanian," pungkasnya lagi.
Baca juga: Kadin NTT Bertemu Konjen India Bahas Ekspor Pinang dan Jambu Mete
Pemilik GS III Baumata, Gesti Sino menyampaikan dirinya menyediakan 10.000 pohon untuk lahan seluas 1 ha untuk dikelola bersama KPw BI NTT.
"Sesuai kalender tanamnya, yang dipanen 2000 pohon terus menyusul 2800 dan seterusnya hingga mencapai 10.000 pohon," ungkap Gesti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.