Berita Lembata
Pandu Budaya Lembata: Belum Ada Intervensi Anggaran Pemda Untuk Pelestarian Pangan Lokal
Selama ini, pemerintah desa sama sekali belum masif mengeluarkan kebijakan untuk pelestarian dan pemanfaatan pangan lokal.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pandu Budaya Lembata menemukan sejumlah masalah terkait pelestarian pangan lokal selama ini.
Selama ini, pemerintah desa sama sekali belum masif mengeluarkan kebijakan untuk pelestarian dan pemanfaatan pangan lokal.
Untuk itu, Pandu Budaya Lembata merekomendasikan Perlu adanya kebijakan dan intervensi anggaran dari pemerintah kabupaten pada dinas terkait dan pemerintah desa sebagai upaya pelestarian dan pemanfaatan pangan lokal.
Baca juga: Analisa Intelkam Polres Lembata Untuk Pemilu 2024: Lembata Masih Aman
Ini merupakan satu dari delapan temuan masalah beserta rekomendasi yang Pandu Budaya Lembata berikan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.
Dokumen rekomendasi sudah diserahkan kepada Pemkab Lembata pada saat acara penutupan Pekan Budaya Lembata pada, 11 Oktober 2023.
Ketua Pandu Budaya Lembata Rian Odel menyebutkan sejumlah masalah terhambatnya pelestarian pangan lokal di Lembata.
Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Harapkan PPPK yang Berkualitas dan Profesional
Beberapa di antaranya yaitu; telah terjadi perubahan pola konsumsi pada masyarakat dari pangan lokal ke beras.
Berkurangnya kebiasaan menanam beberapa jenis pangan lokal karena kurangnya permintaan pasar.
Belum ada pengkondisian pasar untuk hasil olahan pangan lokal.
Hilangnya praktik ritus sedekah bumi yang berkaitan dengan pangan lokal. Hilangnya praktik ekspresi kesenian terkait pangan lokal.
Kian terputusnya ruang transformasi cerita rakyat yang berhubungan dengan pangan lokal dari generasi tua kepada generasi muda.
Baca juga: Pemda Lembata Larang Pasokan Ayam Beku dari Luar Pulau
Belum massifnya kebijakan pemerintah desa dalam mendorong pelestarian dan pemanfaatan pangan lokal.
“Kurangnya inovasi masyarakat terkait pengembangan dan pemanfaatan pangan lokal,” kata Rian.
Dari hasil kajian masalah ini, para Pandu Budaya yang merupakan sekelompok anak muda ini menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk setiap masalah tersebut.
Baca juga: Forum PRB Lembata Minta Pembangunan Pelabuhan Tak Korbankan Tanaman Mangrove
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.