Virus Nipah

Indonesia Periksa Kesehatan Wisatawan Bali untuk Menghentikan Virus Nipah yang Mematikan

Virus Nipah yang langka – yang berasal dari kelelawar dan babi – telah menginfeksi sedikitnya lima orang di Kerala, India, dan menewaskan dua orang.

Editor: Agustinus Sape
The Jenner Institute
Virus Nipah 

POS-KUPANG.COM - Wisatawan Australia yang mendarat di Bali dapat menjalani tes kesehatan di bandara karena Indonesia menerapkan langkah-langkah ketat untuk menghentikan potensi penyebaran virus mematikan.

Virus Nipah yang langka – yang berasal dari kelelawar dan babi – telah menginfeksi sedikitnya lima orang di Kerala, India, dan menewaskan dua orang.

Meskipun virus ini belum ditemukan di Indonesia, Bali menerima banyak pengunjung dari India, sehingga mendorong otoritas kesehatan setempat untuk menerapkan langkah-langkah yang diharapkan dapat mencegah penyebarannya.

Sesuai arahan Kementerian Kesehatan, kita harus tetap waspada terhadap ancaman virus Nipah, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom seperti dikutip media Indonesia.

Warga negara India merupakan kontingen wisatawan internasional terbesar kedua setelah Australia, dengan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat total pengunjung pada Januari hingga Agustus 2023 berjumlah 288.873 orang.

Pemeriksaan di bandara

Wisatawan Australia yang mendarat di Bali diperingatkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan termasuk pemeriksaan suhu wajib pada saat kedatangan.

Orang yang memiliki suhu tubuh tinggi atau mereka yang pernah bepergian dari tempat virus Nipah berada akan dibawa langsung ke rumah sakit untuk diperiksa.

“Khusus virus Nipah sudah disiapkan tim dokter saraf, dokter bedah internal dan lain sebagainya, karena virus ini menyerang otak,” kata Pak Anom.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada obat atau vaksin untuk mengobati virus ini, yang memiliki tingkat kematian antara 40 dan 75 persen.

Gejala

Virus Nipah diperkirakan ditularkan ke manusia melalui hewan (termasuk kelelawar atau babi), dari makanan yang terkontaminasi, atau langsung dari manusia ke manusia melalui cairan tubuh.

Meskipun orang yang terinfeksi virus Nipah diketahui tidak menunjukkan gejala yang merugikan, tanda-tanda virus tersebut umumnya meliputi demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.

Baca juga: Australia Pecahkan Rekor Suhu Tertinggi September, 26 Pelari Maraton Sydney Dirawat Akibat Panas

Dalam kasus yang ekstrem, masalah pernafasan yang parah dan kejang dapat menyebabkan koma.

Departemen Pertanian dan Industri Australia mengatakan Australia bebas dari virus Nipah, “namun, serangan virus ini akan menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan hewan dan manusia”.

(thenewdaily.com.au)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved