Berita Rote Ndao

Pemkab Rote Ndao Harap Program Nelayan Go Digital Jadi Alternatif Solusi bagi Nelayan

Namun demikian, dimakluminya, sektor kelautan dan peringatan tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi. 

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
PLAKAT - Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Rote Ndao Armis Saek menyerahkan plakat kepada Ketua Tim Transformasi Digital Pertanian, Maritim, dan Logistik Dikki Rukmana di Aula New Hotel Ricky Ba'a, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao pada Kamis, 12 Oktober 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Adanya kegiatan Kemenkominfo tentang implementasi teknologi digital teknik penangkapan ikan dan perkiraan BBM serta pemanfaatan sistem rantai dingin pada perikanan tangkap lewat program Nelayan Go Digital, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao mengharapakan memberikan alternatif solusi dan adanya nilai tambahan bagi nelayan di Kabupaten Rote Ndao.

Hal itu disampaikan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Rote Ndao Armis Saek saat membacakan sambutan Bupati Rote Ndao di Aula New Hotel Ricky Ba'a, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao pada Kamis, 12 Oktober 2023.

"Perlu juga disadari bahwa Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah berupaya dengan berbagai kebijakan, mendorong masyarakat meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan pemanfaatan potensi SDA yang ada di wilayah Rote Ndao, khususnya di bidang kelautan dan perikanan," jelas Armis.

Dia menyebut, Kabupaten Rote Ndao mempunyai luas wilayah perairan dengan jumlah 2.376 kilometer persegi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Ibu di Busalangga Rote Ndao Tewas Ditikam ODGJ, Dua Orang Dilempari Batu

Kemudian, panjang garis pantai 330 kilometer dengan 78 Desa/Kelurahan pesisir di 11 Kecamatan. Jumlah nelayan di Kabupaten Rote Ndao 2.414 KK dengan rincian 9.656 jiwa.

Jumlah kapal yang dimiliki adalah 2.537 unit yang terdiri dari perahu tanpa motor 1.655, perahu layar 60 unit. Lalu motor tempel 532 unit dan kapal motor 350 unit. 

Melalui data ini, kata Armis, maka perlu dilakukan optimalisasi pembangunan kelautan dan perikanan di Rote Ndao demi pemenuhan harapan masyarakat.

Namun demikian, dimakluminya, sektor kelautan dan peringatan tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi. 

Antara lain, terbatasnya sarana penangkapan yang digunakan dan rendahnya kualitas SDM akan teknologi digital dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan.

"Dari permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah sangat bertanggung jawab dengan berbagai upaya perhatian untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas nelayan," tandas Armis.

Ia juga memberikan pesan kepada para nelayan yang menjadi  peserta kegiatan agar mencerna baik-baik apa yang disampaikan pemateri.

Baca juga: Soal Putusan MA, KPU Rote Ndao Tunggu Juknis dari Pusat dan Provinsi

Lalu secara serius mempelajari aplikasi FishOn yang akan diedukasikan. Aplikasi itu bisa didownload di PlayStore.

"Jadi adanya aplikasi itu, kita sudah tahu lokasi ikan. Tinggal kita pergi tangkap bukan masih cari lagi," tutup Armis.(rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved