Berita Manggarai Barat
Aktivitas Wisata dan Pemanasan Global Ancam Ekosistem Terumbu Karang di Labuan Bajo
Fenomena perubahan iklim ini Menurut Jonas, hampir terjadi di seluruh dunia, dan mengancam kelestarian ekosistem perairan.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Aktivitas wisata hingga pemanasan global mengancam habitat dan ekosistem koral atau terumbu karang yang hidup di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jika itu benar terjadi masyarakat lokal adalah pertama yang menjadi korban. Meskipun tingginya aktivitas wisata berdampak positif bagi perekonomian, namun sisi lain berdampak buruk bagi lingkungan termasuk ekosistem terumbu karang, dan banyaknya sampah.
"Mulai dari jangkar kapal dan aktivitas snorkeling yang terlalu tinggi bisa membuat karang menjadi stres dan tingkat kematiannya besar. Di banyak tempat, kita temukan banyak wisatawan tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan karang saat snorkeling," kata Jonas Murdini, Lokal Direktur Komunitas Coral Guardian, Rabu 11 Oktober 2023.
Baca juga: Warga Manggarai Barat Sulit Dapat Beras, Bulog Klaim Stok Aman
Selain itu meningkatnya suhu permukaan laut akibat pemanasan global turut mengancam ekosistem terumbu karang. Fenomena perubahan iklim ini Menurut Jonas, hampir terjadi di seluruh dunia, dan mengancam kelestarian ekosistem perairan.
Ia menjelaskan, suhu laut optimum bagi kehidupan terumbu karang antara 26-28 derajat celcius, jika terjadi kenaikan atau penurunan suhu yang relatif lama dapat mengakibatkan kematian karang.
"Itu menjadi masalah utama menjadi penyebab rusaknya terumbu karang," kata Jonas.
Baca juga: Wabup Manggarai Barat Geram, Tiga Kasus Kematian Ibu Terjadi di RS dalam Sebulan
Lebih lanjut, sampah plastik yang hanyut dari darat juga menjadi masalah bagi ekosistem terumbu karang. Pasalnya sampah plastik menutup pori-pori terumbu karang dan berdampak pada asupan makanan yang cukup, dan mengakibatkan mati.
Sementara satu sisi keberadaan terumbu karang menjadi penting untuk kehidupan berbagai jenis ikan yang menjadi mata pencaharian nelayan. "Terumbu karang ini menyediakan rumah bagi ikan dan hewan-hewan lain di perairan," ujar Jonas.
Baru-baru ini Lions Internasional pengurus dan member Lions International D-307 B2 Indonesia melakukan transplantasi 1000 koral di perairan Labuan Bajo.
Jonas menyambut baik kegiatan itu dengan harapan bisa meningkatkan jumlah terumbu karang yang hidup di perairan Labuan Bajo. Karang muda yang baru diharapkan meningkatkan pemulihan terumbu karang dan membawanya kembali ke keadaan sehat.
Dalam aksi konservasi itu ada 1000 fragmen karang jenis Acropora yang diikat di 40 rak karang, setiap rak karang berisi 25 karang, dan kemudian ditanam di bawah laut. Karang tersebut ditanam di lokasi yang sepi dari aktivitas kapal-kapal wisata, sehingga diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. (uka)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.