Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023,  Ajarilah Kami Berdoa

Maka Tuhan mencobai Yunus dengan pohon jarak yang tumbuh sehari untuk menaungi Yunus dan layu pada waktu malam

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023 berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Ajarilah Kami Berdoa. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Ajarilah Kami Berdoa.

Untuk Hari Selasa 10 Oktober 2023 Minggu Biasa XXVII Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Yun. 3:1-10 dan Injil:Luk. 10:38-42.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Berdoa adalah salah satu cara manusia membangun relasi dengan yang transenden atau dengan Tuhan. Saat berdoa itu adalah saat di mana unsur spiritual dalam diri kita itulah yang aktif dan membawa jiwa spiritual kita untuk masuk dalam keheningan bathin untuk bisa membangun komunikasi dengan Tuhan. Apapun bentuknya, doa itu sendiri adalah membawa diri kita di hadirat Tuhan dan bukan sekedar ungkapan kata-kata imann kepada Allah.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini inspirasi bacaan kitab suci mengajak kita untuk berdoa. Nabi Yunus yang telah tinggal dalam perut ikan selama 3 hari itu akhirnya kembali ke tanah Niniwe sesuai dengan perintah Tuhan kepadanya. Dan setelah memberitakan tentang sabda Tuhan kepada bangsa Niniwe itu, Yunuspun keluar dari kota itu lalu tinnggal di sebelah timurnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Tiga Cara Buat Hati Tenang dan Pikiran Tetap Positip 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Belaskasih, Jalan Menuju Keselamatan

Di tempat itu pun dia masih tetap mengeluh kepada Tuhan dan bahkan marah-marah karena Tuhan mengasihi kota Niniwe itu. Padahal dia sangat tahu bahwa bangsas itu sama sekali tidak ada yang berbuat baik di dalam kota-kota mereka. Tetapi kenapa Tuhan masih mengasihi mereka?

Maka berdoalah Yunus kepada Tuhan: “…Maka sekarang ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku karena lebih baik aku mati dari pada hidup.” Tetapi Tuhan menjawabnya “Layakkah engkau marah?”

Bagi Tuhan, Yunus tak perlu sampai begitu marah kepada Tuhan sampai meminta mencabut nyawanya sebagai tanda kekesalan dan kemarahnya kepada Tuhan karena Tuhan masih begitu mengasihi kota Niniwe padahal mereka sudah banyak yang telah berbuat dosa.

Maka Tuhan mencobai Yunus dengan pohon jarak yang tumbuh sehari untuk menaungi Yunus dan layu pada waktu malam. Dan Yunus begitu marah karena pohon jarak itu yang Cuma tumbuh sebentar dan layu dengan cepat dan di kerat oleh ulat. Tuhan menunjukkan belaskasihannya kepada Kota Niniwe itu: “mana mungkin Aku tidak sayang akan Kota Niniwe yang besar itu…?”

Tuhan mau menunjukkan kepada Yunus bahwa belaskasihNya lebih besar dari dosa-dosa orang-orang Niniwe maka Yunus tak perlu merasa kecewa atau kesal bahkan marah kepada Tuhan hanya karena dosa-dosa yang ditimbulkan oleh orang-orang itu.

Karena pada dasarnya Tuhan menghendaki pertobatan dari diri mereka. Itulah Tuhan, dan kadang kita manusia merasa lebih dari Tuhan dan fokus dengan kesalahan orang-orang lain dan lupa akan betapa besarnya belaskasihan Allah kepada orang yang berdosa itu dan menghendaki mereka bertobat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Siapakah sesamaku?

Hal yang sama inilah yang disampaikan Yesus kepada para muridNya ketika mereka meminta untuk mengajari mereka berdoa. Maka Yesus mengajari mereka berdoa yang sangat populer adalah “Doa Bapa Kami”.  Yesus menyebut Allah sebagai Bapa dan mengajarkan itu kepada kita untuk juga menyebut Tuhan sebagai Bapa.

Ada dua bagian penting yang terdapat di dalam doa Bapa Kami. Pertama: Yesus meminta kita selalu dalam dua kalimat pertama: dikuduskanlah namaMU dan datanglah kerajaanMu. Dua kalimat pertama menunjukkan akan pusat doa kita adalah Allah yang kudus dan menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah dunia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved