Konflik Israel Hamas

Lebih dari 123.000 Orang Mengungsi di Jalur Gaza di Tengah Konflik Israel dan Hamas

Hingga Minggu malam, serangan udara Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di Gaza dan merusak parah 1.210 lainnya, menurut laporan

|
Editor: Agustinus Sape
AFP
Evakuasi warga Palestina setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin 9 Oktober 2023. Lebih dari 23.000 warga mengungsi. 

POS-KUPANG.COM - PBB mengatakan jumlah pengungsi Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 123.000 orang akibat perang antara Zionis Israel dan Perlawanan Hamas menyusul Operasi Badai Al-Aqsa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hingga Minggu malam, serangan udara Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di Gaza dan merusak parah 1.210 lainnya, menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB TRT World.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan sebuah sekolah yang menampung lebih dari 225 orang terkena dampak langsung.

Jumlah korban tewas Zionis Israel akibat serangan mendadak Hamas diperkirakan mencapai 1.000 orang, Anadolu Agency mengutip media Zionis yang mengatakan pada hari Senin, dan menambahkan bahwa sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pejabat rezim Israel mengenai jumlah korban baru tersebut.

Laporan tersebut menambahkan bahwa lebih dari 150 Zionis juga diyakini ditawan oleh Hamas.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan pada hari Senin bahwa 456 warga Palestina menjadi martir setelah serangan brutal rezim Zionis.

78 anak-anak dan 46 wanita termasuk di antara para korban, menurut laporan.

Serangan Hamas Menimbulkan Pertanyaan Mengenai Intelijen Israel

“Serangan mendadak yang menghancurkan yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu menunjukkan kegagalan intelijen yang sama menakjubkannya oleh Israel yang melibatkan peringatan yang tidak terdeteksi, pertahanan rudal yang kewalahan, dan respons yang lambat dari pasukan militer yang tampaknya tidak siap,” lapor New York Times.

“Para pejabat Amerika mengatakan Hamas telah mencapai kejutan taktis yang lengkap, yang tercermin dalam korban tewas sedikitnya 700 warga Israel. Kelompok militan Palestina mengirim ratusan pejuangnya menembus tembok yang dibobol, menerobos dengan buldoser dan kemudian membunuh warga sipil dan tentara dalam baku tembak yang berlangsung berjam-jam.”

“Tidak ada satu pun badan intelijen Israel yang memberikan peringatan khusus bahwa Hamas sedang mempersiapkan serangan canggih yang memerlukan serangan darat, udara, dan laut yang terkoordinasi.”

Israel menyatakan perang terhadap Hamas

Menghadapi krisis keamanan paling parah dalam beberapa dekade terakhir, Benjamin Netanyahu harus menghadapi dorongan perang darat habis-habisan dari kelompok garis keras di pemerintahan koalisinya, tulis Kim Sengupta. Namun tidak jelas apa dampaknya selain hilangnya nyawa secara mengerikan

Pembunuhan sedikitnya 700 warga Israel dalam pembantaian akibat serangan Hamas adalah hari paling mematikan dalam banyak konflik di negara itu, melebihi jumlah korban tewas sebanyak 317 orang pada tanggal 7 Oktober 1973, 24 jam pertama perang Yom Kippur, yang juga telah menewaskan 317 warga Israel. dimulai dengan musuh mencapai serangan kejutan total dengan efek yang luar biasa.

Berbeda dengan konflik tersebut, ketika berbagai serangan datang dari negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah, apa yang terjadi akhir pekan ini bukanlah ancaman nyata terhadap negara Yahudi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved