Berita Timor Tengah Utara
Renovasi Rumah Adat Suku Tas'au di Desa Maubesi,Timor Tengah Utara Jadi Momentum Pelestarian Budaya
Renovasi rumah adat selama beberapa 2 Bulan ini merupakan momentum yang sakral bagi Suku Tas'au untuk melaksanakan rangakaian proses.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
"Suku Tas'au berada di antara suku besar yang ada di Maubesi," tukasnya.
Ia menegaskan bahwa, perbaikan rumah adat Suku Tas'au didukung oleh suku-suku besar yang ada di Maubesi. Hal ini diwujudkan dalam kehadiran suku-suku besar tersebut dalam kegiatan ini.
Baca juga: Kelompok Tani Firdaus Noemuti TTU Dapat Pelatihan Pembuatan Pakan dari Dosen Prodi Peternakan Unimor
Pasca dilakukan Mis Syukur Renovasi Rumah Adat, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban dan tarian adat dari semua suku yang ada di Desa Maubesi.
Setiap suku mengenakan pakaian adat lengkap dan memperagakan tarian lokal diiringi gong dan gendang.
Acara penutupan dari semua rangkaian kegiatan renovasi rumah adat ini yakni semua keluarga Suku Tas'au menari di sekeliling Hauteas diiringi bunyi gong dan gendang.
Lopo tersebut merupakan tempat pemersatu bagi semua generasi yang telah diperkenalkan oleh leluhur di dalam lopo adat itu. Lopo ini menjadi tempat berkumpul dan berembuk untuk memecahkan berbagai persoalan.
Baca juga: Jatuh Pingsan Saat Ditetapkan Sebagai Tersangka, Jaksa Tunda Penahanan Bendahara BPBD TTU
Maximus menjelaskan, ada tiga hal yang tidak dapat dilepaskanpisahkan dari pembangunan rumah adat yakni Tuhan, Alam dan Leluhur. Hal ini termanifestasi dalam gambaran arsitektur Hauteas.
Lopo yang digunakan sebagai tempat berembuk, berbeda dengan Rumah adat. Pasalnya, rumah adat merupakan tempat bersemayam para leluhur. Di rumah adat dilaksanakan berbagai macam ritual untuk menghormati para leluhur dan Tuhan Sang Pencipta. Aspek gotong-royong semua generasi suku Tas'au dalam pembangunan rumah adat ini sangat luar biasa.
Maximus berharap, budaya atau ritual adat di Desa Maubesi tidak boleh hilang seiring perkembangan zaman. Budaya dalam Suku Tas'au selalu diperkenalkan kepada semua generasi agar mereka bisa melestarikan budaya ini.
"Sehingga Tuhan itu melindungi kita semua selama kita hidup di dalam lopo, dalam suasana kebersamaan," ujarnya.
Sementara itu dalam Kotbahnya, Romo Yopi Tas'au mengatakan, semua proses perbaikan rumah adat hingga sampai pada syukuran berjalan baik dan lancar karena didasari oleh satu sikap yakni mendengarkan.
Rencana pelaksanaan perbaikan rumah adat Suku Tas'au ini tidak akan berjalan baik dan lancar apabila semua generasi Suku Tas'au maupun Tua Adat Suku-suku besar yang berada di Desa Maubesi tidak saling mendengarkan.
Selaras dengan pesan Injil bahwa, mendengarkan adalah bagian paling penting bagaimana semua persoalan dan rencana serta solusi bisa menemui titik terang. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.