Berita Timor Tengah Utara
Dosen Unimor Galakkan Pelatihan Jamur Tiram di Kelompok PPA Gereja Sion Sasi di Timor Tengah Utara
Kegiatan sosialisasi kesehatan ini diikuti oleh dosen-dosen Unimor, ibu-ibu dan pengelola PPA serta beberapa jemaat Gereja Sion Sasi.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Kegiatan tahap kedua dilakukan di PPA Gereja Sion Sasi berupa sosialisasi “Budidaya Jamur Tiram”.
Pelaksanaan budidaya dimulai dengan penyiapan rumah jamur, pengolahan serbuk kayu jati, pembuatan media jamur tiram (baglog), sterilisasi baglog, inokulasi bibit jamur tiram ke baglog, inkubasi dan pemeliharaan, pemanenan serta pengolahan jamur tiram menjadi sumber alternatif nilai gizi dalam bentuk suatu unit usaha.
Unit usaha yang dibentuk merupakan kegiatan sosialisasi penanganan jamur pasca panen hingga kegiatan pemasaran jamur tiram ke konsumen. Limbah baglog jamur tiram selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai media dan pupuk tambahan bagi tanaman.
"Kami sadar bahwa permasalahan stunting yang marak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) diakibatkan oleh kurangnya konsumsi pangan bernutrisi dan tingkat pendapatan keluarga yang rendah. Kami ingin memberikan sedikit bantuan melalui pengetahuan yang kami miliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Lukas.
Dalam pemaparannya, Lukas juga menjelaskan mengenai manfaat ekonomi yang diperoleh kelompok PPA setelah melaksanakan kegiatan Budidaya Jamur Tiram.
Baca juga: Penyebar Foto Syur yang Diduga Mengakibatkan Korban Bunuh Diri di Timor Tengah Utara Dijerat UU ITE
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mendorong anggota keluarga PPA untuk menjalankan usaha kecil yang dapat menjadi diversifikasi sumber pendapatan sehingga pendapatan keluarga bertambah," kata Lukas.
"Sebagai perhitungan sederhana, 1 botol bibit jamur tiram berharga Rp15.000,00 bisa ditanam dalam 30 baglog. Satu baglog menghasilkan 0,4 kg dan dapat dipanen selama 7 kali, dengan demikian 1 baglog menghasilkan 2,8 kg. Total 30 baglog menghasilkan 84 kg jamur dan jika harga jamur per kg Rp 20.000, maka total penerimaan mencapai Rp 1.680.000. Keuntungan yang diperoleh bisa mencapai lebih dari Rp 1.000.000,00 setelah dikurangi biaya produksi lainnya untuk penjualan jamur mentah. Jika diolah menjadi jamur crispy, keuntungan bisa mencapai lebih dari Rp 2.000.000. Dengan perhitungan sederhana tersebut, tingkat pendapatan (ekonomi) kelompok bertambah dan kebutuhan asupan gizi bagi anggota kelompok terpenuhi," urainya.
Kegiatan pengabdian ini merupakan contoh konkret bagaimana kerja sama antara universitas dan komunitas masyarakat dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Universitas Timor berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian seperti ini.
Tim pengabdian merencanakan berbagai kegiatan serupa di masa mendatang untuk memberikan bantuan yang lebih besar lagi khususnya pada masyarakat yang membutuhkan.
"Kolaborasi antara Dosen Unimor dan Kelompok PPA Sion Sasi telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama, kita bisa membuat perubahan yang lebih baik dalam komunitas masyarakat," tandasnya.
Selama kegiatan pengabdian, anggota PPA secara antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim pengabdian yang ditunjukkan dari banyaknya pertanyaan kepada tim pengabdian.
"Pelatihan dan sosialisasi budidaya jamur ini sangat membantu kami untuk memperoleh pangan bernutrisi bagi anak-anak sekaligus meningkatkan pendapatan kelompok secara berkelanjutan. Kami berterima kasih atas kepedulian dosen-dosen Unimor," kata Elfi, salah satu pendamping PPA.(uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.