Breaking News

Berita Sikka

Harga Tomat di Sikka Terjun Bebas, Petani Mengaku Tak Balik Modal

Harga tersebut disampaikan para petani tomat yang ada di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
PANEN - Petani sedang panen tomat di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa 3 Oktober 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Harga tomat di sejumlah pasar di Kota Maumere kembali terjun bebas bahkan sampai Rp 2 ribu per kilogram.

Harga tersebut disampaikan para petani tomat yang ada di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Pasalnya sudah hampir sebulan harganya terus alami penurunan. 

Efron, salah satu petani tomat di Kelurahan Kota Uneng menyebutkan harga tomat yang dijual tidak balik modal.

Baca juga: Dua Kepala Dusun di Desa Langir Sikka Diduga Rusak Pipa Air Milik P2AT

Ia mengatakan para petani mengalami kerugian cukup besar akibat anjloknya harga tomat yang saat ini mencapai Rp 2 ribu per kilogram.

Menurutnya, tanaman tomat yang diperkirakan akan mendapatkan hasil yang memuaskan kini harganya anjlok dan tidak sesuai dengan target.

"Untuk saat ini harga tomat dari tangan petani hanya dijual dengan harga Rp 2 ribu per kilogram, nilai jual ini membuat petani tomat merugi," ungkapnya kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 3 Oktober 2023.

Baca juga: Usai Berdamai, AKP Firammudin Kembali Jadi Kasat Lantas Polres Sikka

Ia mengaku, sebelumnya harga tomat berkisar dari RP 9 ribu hingga RP 10 ribu per kilogram, namun saat ini harga tomat anjlok, walaupun harganya anjlok dan tidak sesuai target, tetapi ia tetap memanen karena hasil tomat sangat melimpah.

Ia mengatakan pendapatan dari hasil panen saat ini sangat sedikit dibandingkan dengan harga sebelumnya, saat ini hasil panen 500 sampai 600 kilogram hanya bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1 juta.

Akan tetapi kalau dibandingkan dengan harga sebelumnya pendapatan dari hasil panen tomat sangat tinggi, bila satu kali panen 1 ton maka pendapatan mencapai Rp 9 juta hingga Rp 10 juta dalam satu kali panen 1 ton.

Ia mengharapkan kepada pemerintah untuk bisa menaikan kembali harga tomat, sehingga bisa memberikan semangat bagi para petani holtikultura tanaman tomat. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved