Berita Viral
Alasan di Balik Perubahan Sebutan Isa Almasih Menjadi Yesus Kristus untuk Hari Raya Kristiani
Sejumlah video yang beredar dan viral pasca pengumuman tersebut menjelaskan alasan-alasan perubahan sebutan Isa Almasih menjadi Yesus Kristus.
POS-KUPANG.COM - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Selasa 12 September 2023 menyampaikan bahwa istilah Isa Almasih yang selama ini biasa digunakan untuk menyebut sejumlah hari raya kristiani akan diubah menjadi Yesus Kristus.
Menurut Muhadjir, perubahan sebutan itu akan ditetapkan dalam Peraturan Presiden yang akan disiapkan oleh Kementerian Agama.
Selanjutnya, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan perubahan itu merupakan usulan dari umat Kristen Protestan dan Kristen Katolik.
Ada tiga hari raya kristiani yang dikaitkan dengan sebutan Isa Almasih sekaligus menjadi hari libur nasional selama ini, yaitu hari raya Natal (kelahiran), wafat dan kenaikan.
Baca juga: Pemilu 2024, Menteri Agama Minta Pilih Pemimpin yang Hargai Perbedaan Agama
Apa alasan di balik perubahan sebutan tersebut, Pemerintah belum mengumumkannya secara resmi.
Namun sejumlah video yang beredar dan viral pasca pengumuman tersebut menjelaskan alasan-alasan perubahan tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa sebutan Isa Almasih yang disematkan pada sejumlah hari raya kristiani selama ini sama sekali berbeda konsep dan keyakinan umat kristiani mengenai Yesus Kristus.
Dengan kata lain, figur Isa Almasih dalam pemahaman Islam (Al Quran) tidaklah sama dengan figur Yesus Kristus dalam Kristen (alkitab).
1. Isa dalam Islam lahir di bawah pohon kurma, sedangkan Yesus Kristus dalam Kristen lahir di palungan tempat makan ternak.
2. Nama orangtua Isa dalam Islam adalah Maryam sehingga ia digelar Isa putra Maryam. Dalam Al Quran sama sekali tidak disebutkan nama ayah Isa. Sedangkan orangtua Yesus dalam Kristen adalah Yusuf dan Maria, tetapi Yesus bukan anak biologis hasil hubungan biologis Yusuf dan Maria, keduanya hanya orangtua secara hukum sebab Yesus tidak lahir karena hubungan jasmani Yusuf dan Maria, melainkan dikandung dari Roh Kudus sebab Yesus adalah putra Allah.
3. Isa dalam Islam adalah putra Maryam saudara Harun, sedangkan dalam Kristen saudara dari Maria ibu Yesus adalah Elizabeth yang bersuamikan Zakaria.
4. Isa dalam Islam disebutkan bisa berbicara pada saat masih bayi, sedangkan Yesus Kristus dalam Kristen tidak pernah membuat mukjizat seperti itu. Yesus dalam Kristen baru melakukan banyak mukjizat mulai pada usia 30 tahun.
5. Isa dalam Islam diyakini melakukan mukjizat menghidupkan burung, sedangkan Yesus dalam Kristen tidak pernah membuat mukjizat menghidupkan burung. Yesus dalam Kristen hanya membuat mukjizat menghidupkan orang yang sudah meninggal, menyembuhkan orang sakit, orang lumpuh bisa berjalan, orang buta bisa melihat, orang bisu bisa berbicara, orang tuli bisa mendengar.
6. Dalam Islam Injil diturunkan kepada Nabi Isa sebagaimana Taurat diturunkan kepada Nabi Musa dan Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad. Sedangkan dalam Kristen, Injil tidak diturunkan kepada Yesus baik dalam bentuk kitab ataupun dalam bentuk wahyu. Dalam Kristen, Injil adalah Yesus Kristus itu sendiri yaitu kabar baik kepada manusia bahwa Allah berkenan mengampuni dosa manusia lewat pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus juga tidak menulis kitab Injil. Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) ditulis oleh murid-murid Yesus (diilhami Roh Kudus) beberapa tahun setelah Yesus naik ke surga.
7. Isa dalam Islam tidak disalibkan, tidak mati dan tidak bangkit, tetapi Isa diangkat ke surga oleh Allah. Allah mengubah wajah Yudas Iskariot menjadi sama dengan wajah Isa sehingga orang-orang yang hendak menyalibkan Isa malah menyalibkan Yudas Iskariot karena menganggapnya Isa. Sedangkan Yesus dalam Kristen menderita sengsara, disalibkan, mati dan tiga hari kemudian bangkit dari kuburnya. Yesus yang sama selanjutnya naik ke surga 40 hari kemudian disaksikan para rasulnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.