Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 24 September 2023, Tuhan dalam BelaskasihNya
John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama Yesaya 55: 6-9, bacaan kedua Filipi 1: 20c-24.27a, dan bacaan Injil Matius
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tuhan dalam BelaskasihNya.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama Yesaya 55: 6-9, bacaan kedua Filipi 1: 20c-24.27a, dan bacaan Injil Matius 20: 1-16a.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Minggu 24 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Matius menulis sebuah perumpamaan yang diucapkan Yesus tentang “Orangorang upahan di kebun anggur”. Pemilik kebun anggur merekrut beberapa pekerja pada jam yang berbeda: ada yang pagi-pagi benar, lalu pukul sembilan, pukul dua belas, pukul tiga dan akhirnya pukul lima sore.
Pada saat penggajian di malam hari, ternyata semua mendapatkan gaji yang sama, yakni satu dinar seorang, termasuk pekerja yang masuk kerja pada pukul lima sore.
Protes para pekerja yang telah bekerja terlebih dahulu sejak dari pagi untuk mendapatkan upah yang lebih besar.
Pekerja-pekerja itu protes, karena bekerja sepanjang hari diperlakukan sama dengan orang yang hanya satu jam bekerja.
Fakta membuktikan bahwa si pemilik kebun anggur tidak membedakan banyaknya gaji, yang diberikan kepada pekerja-pekerja yang bekerja menurut perbedaan waktu kerja yang panjang maupun pendek.
Protes pekerja-pekerja ini secara manusiawi memang masuk akal! Hanya permasalahannya ialah bahwa mereka semua sepakat untuk mendapatkan uang sedinar sehari.
Lebih dari itu pemilik kebun anggur bebas mempergunakan miliknya menurut kehendak hatinya.
Walau demikian tetap timbul kecemburuan dan iri hati (ay. 13-15). “Iri hatikah engkau karena aku murah hati?”
Pemilik kebun anggur berbuat menurut hak-nya, yaitu membayar pekerja-pekerja bukan atas dasar jasa-jasa mereka sendiri,
melainkan lebih atas dasar belaskasihnya sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 September 2023, Keluar Menaburkan Benih
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Apa pesan Tuhan lewat perumpamaan ini?
Pertama, Perumpamaan hari ini menegaskan kepada kita, bahwa kemurahan hati atau belaskasihan tidak dapat dipersalahkan atau dianggap sebagai tidak adil.
Kitab Suci Perjanjian Lama mengajarkan, bahwa Allah Pencipta adalah baik dan murah hati kepada siapa pun yang datang kepada-Nya.
Menurut Kitab Suci Perjanjian Baru, Allah hidup di dalam pribadi Yesus. Dan dalam diri Yesus inilah kebaikan, belaskasih dan kemurahan hati yang mengatasi segalanya.
Karena itu para pengikut Kristus harus berbuat kasih, kemurahan hati dan belaskasihan.
Sebagaimana dikatakan oleh Yesaya: “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,demikian firman Tuhan.
“Seperti tingginya langit dari bumi, demikian-lah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancangan-mu”(Yes 55:8-9).
Kedua, iri hati merusak hubungan persaudaraan kita.
Injil hari ini sungguh menjengkelkan banyak orang. Bagaimana mungkin seorang pemilik kebun anggur membayar gaji sama banyak kepada seorang yang bekerja sepanjang hari dan seorang yang bekerja hanya beberapa jam saja.
Bukankah masalah yang dihadapi oleh pekerja di kebun anggur yang bekerja 11 jam juga menggambarkan masalah keadaan di dalam masyarakat kita?
Ada orang yang telah bekerja sekuat tenaga, penuh dedikasi, tak mengenal lelah, maka ia menuntut seperti dilakukan oleh pekerja-pekerja dalam perumpamaan itu.
Keadaan ini dapat terjadi di banyak lingkungan hidup dan kerja: di lingkungan lembaga, perusahaan, bahkan lingkungan kita di dalam Gereja.
Ketiga, Tuhan bebas membagikan kasih dan kebaikanNya. Kita patut menyadari bahwa tidak ada seorang pun dapat menuntut berkat, yang sudah disediakan Allah baginya
. Pekerjaan atau jasa baik apa pun yang kita lakukan, tidak memberi hak untuk kita menuntutnya dari Allah! Kita tidak ada hak untuk menuntut sesuatu dari Allah.
Allah Bapa memilih seseorang dan memberikan rahmat khusus, berkat ataupun pahala kepadanya, kemudian tidak menyingkirkan orang lain ataupun mencabut rahmat-Nya daripadanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 24 September 2023, Membangun Relasi Pribadi dengan Yesus
Berkat dan rahmat Allah sungguh tak terbatas, dan setiap orang masing-masing menerima bagiannya sendiri.
Barangsiapa menerima lebih daripada lainnya, janganlah ia sombong, apalagi menyingkirkan orang lain.
Di situlah kita dapat melaksanakan dengan benar arti kasih dan keadilan.
Yesus mengajarkan kepada kita: atasilah rasa cemburu dan iri hati.
Kontemplasi
Terkadang kita bertanya kepada Tuhan, mengapa orang lain diberikan jabatan tertentu, padahal kita tahu bahwa orang itu tidak pantas untuk itu. atau kita beranggapan bahwa kita lebih mampu, lebih pintar, lebih suci, lebih benar, dan lebih super dalam segala hal. Kita sudah berusaha bekerja dan berbuat baik setengah mati, bertindak jujur sesuai tuntutan agama, tetapi semua upaya kita seakan akan tak dipedulikan oleh Tuhan sementara tetangga kita sebelah yang jelas-jelas jahat, tukang santet, koruptor, hidup dengan berkecukupan bermewah-mewah.
Saya lalu bertanya, apakah Tuhan memang menghendaki demikian?
Doa
Allah Bapa kami bersama, karena Engkau Mahakuasa, maka dapatlah Engkau berbelaskasih. Kasih setia dan kebenaranMu memang tak terbatas.
Kami mohon, agar dapat saling memaafkan dan mengampuni dan dengan demikian memperoleh rahmat belas kasihMu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami..Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Minggu 24 September 2023

Bacaan Pertama : Yes. 55:6-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-3,8-9,17-18
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
1. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.
2. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
3. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
4. TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
5. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Kedua : Flp. 1:20c-24,27a
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi:
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus?itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil : Ibr 4:12
Refr. Alleluya
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Bacaan Injil : Matius 20:1-16
Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka, “Pergi jugalah kalian ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.” Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kalian menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, “Tidak ada orang yang mengupah kami.’Kata orang itu, ‘Pergilah kalian juga ke kebun anggurku.’
Ketika hari sudah malam berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah. Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah yang terakhir menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.