Tips Sehat

Mengenal Virus Nipah, Gejala, Penyebab, Penularan dan Pencegahannya

Virus Nipah atau NiV pertama kali teridentifikasi di kalangan peternak babi di Malaysia pada 1999.

Editor: maria anitoda
(dreamerb/Shutterstock)
Ilustrasi Virus- Virus Nipah, menular dari hewan ke manusia virus nipah atau NiV pertama kali teridentifikasi di kalangan peternak babi di Malaysia pada 1999. 

POS-KUPANG.COM- Wabah virus nipah telah menyerang India, persisnya di Negara Bagian Kerala di India selatna.

Dua orang dikabarkan meninggal karena virus tersebut.

Sekolah-sekolah pun sudah ditutup untuk mencegah penyebarannya.

Virus Nipah sendiri merupakan virus yang dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar atau babi yang terinfeksi.

Baca juga: Waspada! Penurunan Kelembaban Udara di NTT Bisa Memicu Penyakit Berbahaya Ini

Melansir Kompas.com, Epidemiologi Griffith University Austria Dicky Budiman menjelaskan, virus nipah termasuk virus yang sangat patogenik dan berpotensi menyebabkan pandemi.

Potensi tersebut semakin besar karena penyakit tersebut belum ada obat serta vaksinnya sehingga sulit dikendlikan.

Walaupun begitu, potensi virus tersebut menyebar ke berbagai wilayah saat ini masih jauh.

"Potensinya untuk menyebar saat ini masih jauh, namun untuk di Kerala saat ini semakin serius," ujar Dicky.

Baca juga: Waspada, Penyakit Raja Singa Bisa Sebabkan Penyakit Pada Organ Vital Lain 

Menurut Dicky, potensi penyebaran virus tersebut di Indonesia juga ada.

Sebab, virus nipah juga pernah ditemukan di Malaysia.

Virus ini pertama kali terdeteksi di Negeri Jiran pada 1998.

Selain itu, secara umum virus nipah juga memang berpotensi muncul di wilayah ASEAN.

Baca juga: Penyakit Gagal Ginjal Bukan Akhir dari Hidup

"Sebetulnya potensinya di ASEAN untuk terjadinya nipah virus ada karena kelelawar buah di wilayah kita ada," ucap Dicky.

Apalagi, kemampuan Indonesia dinilai Dicky masih lemah terutama dalam mengatasi suatu infeksi baru.

"Titik lemah kita sebagai negara yang luas, kaya akan alam liarnya," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved