Berita Lembata

Dapur Letto Wangatoa dan Pangan Lokal di Meja Makan Penjabat Bupati Lembata

usaha pangan lokal ini tetap bertahan dan jadi motivasi semua orang untuk melestarikan pangan lokal di Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
PEMILIK WARUNG - Pemilik Dapur Letto, Tuti Tien, di Jalan Trans Lembata, Wangatoa, Kota Lewoleba. Tuti Tiel menyadari pentingnya mengembalikan kejayaan pangan lokal. Warung makan yang ramai dikunjungi ini menyediakan nasi jagung (beras merah), lawar siput, ikan sembe, ikan sambal tomat, ikan kuah asam, sayur rumpu rampe, cumi-cumi, ubi dan beragam pangan lainnya.(*) 

Makanya, yang paling penting adalah bagaimana masyarakat mulai sadar untuk mengkonsumsi pangan lokal, seperti beras merah, jagung, ubi dan pisang. Kalau masyarakat gencar mengkonsumsi pangan lokal maka sektor pertanian dan perkebunan juga semakin berkembang.

Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan supaya masyarakat mengkonsumsi pangan lokal daripada harus membeli beras yang harganya semakin mahal.

“Kalau tidak mampu, jangan paksa untuk makan nasi (beras),” katanya, Rabu, 20 September 2023. 

Matheos tidak asal ucap. Dia sudah menerapkan kebijakan pangan lokal ini di rumah jabatan bupati, kediaman dinasnya. 

Matheos dan keluarganya di rumah jabatan sudah mulai menyediakan pangan lokal di meja makan.

“Biasanya kami makan pisang rebus, dan ubi goreng atau jagung yang dibuat jadi bubur. Kami makan itu semua di rumah jabatan. Kami lakukan sudah lama, sejak saya tinggal di sini,” kata mantan pejabat di Kemendagri ini.

Matheos sepakat, mengkonsumsi pangan lokal merupakan pilihan bijak di tengah kondisi harga beras yang semakin mahal. Dia menyebutnya sebagai ketahanan pangan lokal masyarakat untuk melepas ketergantungan masyarakat pada beras.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved