PHRI Sebut Potensi NTT Belum Tergarap, Butuh Sinkronisasi dengan Pemerintah

Demikian juga di setiap hotel restoran ada ruang yang disiapkan untuk promosi berbagai ekonomi kreatif termasuk tenun ikat NTT. Oleh karena itu, pemerintah provinsi NTT mengapresiasi dan menaruh rasa hormat kepada PHRI yang selama ini sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Melalui Rakerda ini, Pemerintah tentu berharap akan lahir pemikiran-pemikiran yang baik serta karya-karya besar PHRI untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah membangun NTT terutama membangun pariwisata dan ekonomi kreatif yang potensinya luar biasa.

Baca juga: PHRI Sebut Ada Banyak Travel Batalkan Paket ke Taman Nasional Komodo Labuan Bajo

"Kita punya 1.500 lebih daya tarik wisata, kita punya 89.000 pelaku ekonomi kreatif kriya, kuliner maupun fashion dan ini semua ini kalau kita bersama-sama dengan PHRI kelola dengan bagus akan berdampak bagi ekonomi rakyat,"ujar Libing.

Pemerintah mendorong salah satu hal penting bagi pembangunan pariwisata adalah penyediaan akomodasi. Oleh karena itu tentu saja pemerintah mendorong PHRI untuk ikut juga membangun hotel, homestay ataupun cottage dan restoran di destinasi-destinasi wisata yang selama ini telah bekerja sama dengan PHRI untuk mengelolanya. Seperti Fatumnasi dan juga Liman.

"Rencana membangun lagi destinasi wisata baru tapi anda tahu perkembangan kondisi anggaran kita keuangan kita yang sedikit mengalami penurunan itu sehingga kita tunda mungkin tahun-tahun berikut,"ungkap Libing. (dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS