Berita NTT

Herman Musakabe Warning Penjabat Gubernur NTT:  Tolong Jangan Bereksperimen

Mantan Gubernur NTT Herman Muskabe memberi peringatan kepada Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake. 

|
Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe. 

Adapun buah tangan yang ditinggalkan Herman Muskabe adalah pembangunan GOR Flobamora dengan kapasitas 7.000 orang untuk olahraga indoor dan pertemuan berskala besar. 

Pembangunan lainnya adalah aula El Tari Kantor Gubernur NTT yang digunakan sebagai tempat pertemuan. Ada juga, arena promosi kerajinan rakyat Fatululi yang terdiri dari 12 lopo adat Kabupaten/Kota se-NTT. Tempat itu dilengkapi stand serta lapangan luas beraspal untuk kegiatan publik. 

Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake Belum Putuskan Pakai Staf Khusus

"GOR Flobamora dan Aula El Tari masih berfungsi tapi Arena Fatululi sudah beralih fungsi menjadi mall dan RS Siloam," katanya. 

Herman Musakabe mengaku, berbagai tempat itu diresmikan oleh Presiden RI Soeharto dengan penandatanganan Prasasti. Harusnya alih fungsi bangunan tersebut disampaikan secara terbuka dan transparan pada publik. 

Ia menyarankan sejumlah hal ke Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake.

Dengan masa tugas hanya satu tahun ini, Herman Musakabe mendorong Ayodhia Kalake agar fokus pada urusan persiapan Pemilu dan Pilkada. 

"Lebih baik bapak Pj Gubernur fokus bekerja untuk pembenahan birokrasi pemerintahan, konsolidasi keuangan daerah dan persiapan Pemilu dan pilkada agar lancar, aman, jurdil," katanya. 

Baginya tugas ini tidak ringan mengingat SDM dan anggaran yang terbatas serta geografi NTT yang kepulauan.

Selain itu, Herman Musakabe mengingatkan pola kerja di Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah agak beda sehingga tidak bisa disamakan. 

Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake Belum Putuskan Pakai Staf Khusus

Apalagi daerah NTT, kata dia, dengan kekhasan mayoritas Kristen Protestan dan Katolik dengan kearifan budaya lokal tidak bisa disamakan dengan pola Pemerintah Pusat. 

Herman Musakabe menerangkan, tugas Gubernur atau kepala daerah hanya sebagai administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Untuk itu perlu kerja sama dan kordinasi dengan tokoh masyarakat, agama dan adat setempat. "Tidak bisa berjalan sendiri," imbuhnya.

Herman Musakabe mengingatkan kembali agar Penjabat Gubernur NTT menjaga peninggalan pendahulu, dari fisik dan non fisik, yang dianggap baik dan pro rakyat agar dilestarikan sebagai warisan nilai budaya, nilai moral dan ciri khas daerah NTT.

"Menjaga NTT sebagai daerah dengan toleransi beragama tertinggi  agar predikat tersebut tetap eksis. Tolong jangan bereksperimen atau membuat kebijakan baru yang berpotensi mengganggu kehidupan toleransi beragama yang sudah berjalan baik," ujar Herman Musakabe(fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 


 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved