Pasien di RSUD Soe Meninggal Dunia
Direktur RSUD Soe Sebut Terbakarnya Masker Oksigen adalah Hal yang Janggal
Sekitar pukul 20.35 Wita, ada laporan dari keluarga Vincensia yang menginformasikan bahwa tabung oksigen sudah habis.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Direktur RSUD Soe, dr. Erwin Leo menyebut adanya kejanggalan terkait insiden terbakarnya masker oksigen (pada bagian balon) yang dialami pasien Vincensia Tamonob (29) pada Sabtu 9 September 2023 malam di RSUD Soe.
Hal itu dikatakan Direktur RSUD Soe, dr. Erwin Leo didampingi Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD SoE Richard Sareng saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Senin, 11 September 2023.
Dirinya merasa aneh, perihal terbakarnya masker tersebut, padahal tabung oksigen dan selang oksigen (dari regulator ke masker) dalam kondisi baik (tidak terbakar).
Dirinya mempertanyakan dari mana sumber api berasal sehingga masker pasien pasien bisa terbakar.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pasien di RSUD SoE Meninggal Dunia, Diduga Nakes Lalai Jalankan Tugas
"Ini kasus langka. Tidak ada di mana pun. Tabung ini tidak bisa terbakar kalau tidak ada pemicunya. Tabung gas saja kalau bocor, jika tidak ada pemicunya (api) maka tabung tidak akan meledak. Apa lagi tabung oksigen. Ini tabung oksigen dalam kondisi baik, selang dalam kondisi baik, tapi anehnya masker pasien bisa terbakar? Ini apinya dari mana?," ucapnya mempertanyakan.
Saat itu Erwin juga sempat menyampaikan kronologi kejadian.
Dikatakan, pasien Vincensia dirujuk dari Puskesmas Oinlasi pada 28 Agustus 2023. Oleh pihak Rumah Sakit telah dilakukan berbagai tindakan seperti pengobatan maupun pemriksaan laboratorium.
Vincensia dikatakan mengalami abortus belum lengkap dan komplikasi beberapa penyakit.
"Kejadiannya pada Sabtu 9 September 2023. Pada pukul 18.00 wita, perawat menggantikan tabung oksigen baru karena tabung yang lama sudah habis. Saat itu pasien dalam posisi duduk bersandar di tempat tidur," ucapnya.
Baca juga: Pasien Meninggal di RSUD Soe, Keluarga Korban Lapor Polisi
Kurang lebih Pukul 20.00 Wita lanjut dr. Erwin, suami pasien (Idi Manu) melaporkan pada perawat jika plester Vincensia terlepas. Namun karena perawat sedang menangani dua pasien lainnya yang dalam kondisi darurat, oleh perawat, Idi Manu diminta untuk kembali dulu karena plester lepas masih terkategori keadaan sedang gawat.
"Kurang lebih 10 menit berselang keluarga datang laporkan lagi. Yang laporkan adalah adik perempuan. Yang dilaporkan adalah plester terlepas. Kemudian perawat bilang kalau plester terlepas tunggu sebentar sambil bertanya oksigen masih aman? Dan dijawab aman oksigen belum habis," kisahnya.
Sekitar pukul 20.35 Wita, ada laporan dari keluarga Vincensia yang menginformasikan bahwa tabung oksigen sudah habis.
Mendengar itu kata dr. Erwin, langsung direspon perawat dinas malam.
"Perawat langsung bergegas ke kamar Vincensia guna mengganti tabung oksigen yang lama dengan tabung oksigen yang baru," terangnya.
Baca juga: Begini Jumlah Stok Oksigen di RSUD Soe - TTS, Simak Penjelasan Direktris RSU
Usai memasang regulator dan hendak menghubungkan pada selang yang terhubung dengan masker oksigen, perawat bingung karena sudah tidak terlihat lagi selang tersebut. Saat dilihat, ternyata selang dan masker sudah berada di bawah lantai (di kolong tempat tidur Vincensia) dalam kondisi balon pada masker sudah terbakar.
Dirinya melanjutkan, saat perawat bertanya pada suami pasien bagaimana masker tersebut bisa terbakar, Manu (suami korban) menyebut jika api berasal dari tabung oksigen.
"Tanpa berpikir panjang perawat bergegas pergi mengambil masker yang baru. Saat datang pasien sudah tidak bernyawa," tuturnya.
Perawat kemudian mengecek denyut nadi Vincensia ternyata sudah tidak ada lagi. Vincensia meninggal di ruangan tersebut dalam kondisi tertelungkup di atas tempat tidur.
Dijelaskan, di dalam ruangan tersebut terdapat pasien bersama 3 orang kerabatnya dan juga 2 orang petugas.
Usai kejadian tersebut dikatakan Erwin, pihak RS melakukan pemeriksaan kembali pada tabung oksigen yang sempat digunakan Vincensia, ternyata oksigen dalam tabung tersebut masih tersisa 300 liter dari kapasitas 1500 liter.
Dikatakan, Pihak RSUD Soe juga bertanya pada beberapa pasien dan kerabat pasien yang dirawat dalam kamar yang sama dengan Vincensia. Namun mereka mengaku tidak mendengar ada teriakan apa pun seandainya ada kebakaran tabung oksigen.
“Dalam kamar yang ditempati korban, ada 3 pasien lain. Kita sudah tanya mereka apakah ada dengar korban atau kerabat korban teriak karena ada kebakaran, mereka mengaku tidak mendengar,” paparnya.
dr. Erwin melanjutkan, pihak RSUD Soe, sudah menunjuk pengacara untuk menangani proses hukum insiden tersebut. Pihak RS berencana akan melaporkan insiden tersebut ke Polres TTS guna mengungkap penyebab insiden tersebut.
“Kami sudah tunjuk pengacara dan kami akan segera laporkan insiden ini ke Polres TTS. Biar pihak kepolisian yang akan mengungkap kasus ini. Ini menyangkut nama baik lembaga. Oleh karena itu kebenaran kasus ini harus terungkap,” ujarnya. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.