Kawin Tangkap di Sumba
Kawin Tangkap, Pemkab Sumba Barat Daya Kecam Tindakan Merendahkan Harkat dan Martabat Perempuan
Bila perbuatan itu dibiarkan hanya berkedok budaya maka akan semakin meresahkan, merendahkan dan melecehkan harga dan martabat kaum perempuan.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA- Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya engecam keras tindakan kawin tangkap sebagaimana terjadi di simpang Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya , NTT, Kamis 7 September 2023 siang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindngan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumba Barat Daya, drh. Octavina TS Samani mengecam keras tindakan kawin tangkap yang terjadi di wilayah setempat.
"Tindakan kawin tangkap seperti itu merupakan perbuatan yang merendahkan harkat dan martabat perempuan dan merupakan tindak pidana yang melanggar HAM," ujar Octavina TS Samani.
Baginya perbuatan itu merupakan pemaksaan perkawinan berkedok budaya.
Baca juga: Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya, Kapolsek Wewewa Barat: Semua Pelaku Sudah Ditangkap
Karena itu, pihaknya meminta aparat kepolisian Polres Sumba Barat Daya segera menangkap semua pelaku tanpa kecuali untuk dtindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Bila perbuatan itu dibiarkan hanya berkedok budaya maka akan semakin meresahkan, merendahkan dan melecehkan harga dan martabat kaum perempuan.
Menurut Octavina, tidak ada alasan pembenaran sedikitpun atas peristiwa tersebut, karena itu, semua pelaku harus diproses hukum demi mempertannggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Langkah itu, lanjutnya dilakukan agar memberi efek jera kepada para pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya pada masa mendatang.
Baca juga: Wakapolres Sumba Barat Daya Sebut Proses Hukum Pelaku Kawin Tangkap Beri Efek Jera
Sebagai dinas terkait, pihaknya siap mendampingi perempuan sebagai korban dan tetap memantau kasus tersebut.
Ia mengaku selama ini, pihaknya telah melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dan berharap sekali hal yang memalukan ini tidak terjadi lagi di Sumba Barat Daya khususnya dan Sumba pada umum nya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Sumba Barat Daya untuk mendukung proses penegakan hukum terhadap para pelaku abmoral itu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.