Berita Kota Kupang

Tim Kampus Merdeka Mandiri dan LLDIKTI XV Gelar MSD di Unwira Kupang

Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng mengatakan, sesuai fungsinya LLDIKTI harus memastikan berbagai pihak harus dalam satu

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
KEGIATAN MSD LLDIKTI - (dari kanan ke kiri) Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, Analis Senior Kampus Merdeka Mandiri, Donni Hadi Waluyo dan Heribertus Suharyanto 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Kampus Merdeka Mandiri (KMM) bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDIKTI ) Wilayah XV menyelenggarakan kegiatan Multi Stakeholder Dialogue (MSD) di Unwira Kupang, Jumat, 06/09/2023. 

Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng mengatakan, sesuai fungsinya LLDIKTI harus memastikan berbagai pihak harus dalam satu komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai daerah khususnya di wilayah XV. 

Menurut dia, wadah MSD ini menjadi sangat bermutu dan aspek manfaatnya pasti bisa didapatkan melalui komitmen bersama baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk melihat strategi apa yang diperlukan dalam mempersiapkan manusia unggul di tahun - tahun berikutnya.

Baca juga: Upgrade Jabatan Fungsional Dosen, LLDIKTI Wilayah XV Lakukan Kunjungan ke IKIP Muhammadiyah Maumere

"Kegiatan serupa ini sudah pernah kami lakukan sekali tapi bersama dengan teman-teman KMM ini menjadi satu track off untuk memastikan bahwa akselerasi yang kami lakukan juga upaya manfaat yang dilakukan melalui FGD - FGD dengan dunia usaha dunia industri ini lebih dipercepat sesuai dengan target pemerintah," kata Prof. Adrianus. 

Yang jauh lebih penting, lanjut dia, konkritnya adalah memastikan adanya relevansi antara pendidikan tinggi dari kurikulumnya, aspek kemanfaatan kurikulum dengan capaian pembelajaran dengan sinergi dengan kebutuhan dari dunia kerja, baik itu dunia usaha maupun dunia industri sehingga melalui kebijakan Menteri Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini memberikan ruang terbuka untuk penyesuaian kurikulum yang lebih berorientasi terhadap kebutuhan pasar dan memastikan bahwa mahasiswa - mahasiswa yang nanti akan menjadi pilar utama untuk pengentasan kemiskinan, mengisi bonus demografi dan juga memastikan bahwa menjadi pilar penting untuk masyarakat emas berdaya saing 2045. 

"Yang pasti bahwa di sini yang kita lihat bahwa mahasiswa butuh yang berwawasan global, berorientasi global, punya kreativitas, inovatif dan juga memastikan relevansi antara kurikulum - kurikulum yang ada saat ini dan kurikulum yang memang dibutuhkan di dunia usaha dunia industri melalui masukan - masukan dari berbagai stakeholder yang menjadi target kita," jelasnya.

Baca juga: Soal Uang Kuliah Tunggal Undana Dikeluhkan Mahasiswa, Kepala LLDIKTI Wilayah XV Sebut Ada Aturan 

Analis Senior KMM, Donni Hadi Waluyo dalam kesempatan yang sama mengatakan, persoalan dunia yang dihadapi saat ini semakin rumit, semakin kompleks dan tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikannya sendirian sehingga perlu membangun kolaborasi berbagai pihak. 

"Lalu ada semacam pertemuan yang mengumpulkan banyak pihak yang tadinya mungkin jarang sekali berkomunikasi untuk membicarakan hal yang sama dari sudut pandang masing - masing untuk memecahkan ini secara bersama - sama. Nah acara ini maksudnya itu. Namanya Multi Stakeholder Dialogue dimana kita mengumpulkan empat pihak minimal yaitu ABGS, akademisi, business, government dan sociality atau LSM dan berbagai bidang lain di luar yang tadi untuk mereka bicara dari sudut pandang masing - masing untuk berusaha menyelesaikan suatu problem yang terkait dengan sektor prioritas daerah dalam hal ini kalau NTT kita bicara soal pariwisata, stunting, kemiskinan, soal kekeringan dan lain - lain," jelas Donni. 

"Nah MBKM mandiri ini bisa jadi satu pintu untuk membuat satu kegiatan bersama yang melibatkan pihak - pihak tadi jadi ini persoalan MBKM mandiri juga dijalankan, kemudian persoalan daerah juga terjawab dan ini wujud nyata dari kontribusi pendidikan dalam persoalan nyata di masyarakat," tambahnya.

Baca juga: Terima SK LLDIKTI XV, Unwira Kupang Resmi Buka Prodi Pendidikan Profesi Guru

Heribertus Suharyanto yang juga adalah Analis Senior Kampus Merdeka Mandiri menambahkan, latar belakang utama kegiatan ini adalah Kampus Merdeka yang merupakan programnya Mendikbudristek untuk mengakselerasi sistem pendidikan di Indonesia. 

Kampus Merdeka sendiri, jelasnya, ada dua kegiatan utama, yakni pertama, flagship, kegiatan yang diselenggarakan dan dibiayai oleh Kementerian sementara yang kedua adalah program yang disebutkan dengan program mandiri. 

"Kampus Merdeka tapi dijalankan secara mandiri oleh perguruan tinggi. Nah kurikulumnya dirancang oleh perguruan tinggi kemudian pembiayaan oleh perguruan tinggi. Tugas kami dari Tim KMM adalah membantu perguruan tinggi melalui LLDIKTI untuk mengakselerasi ini, membantu perguruan tinggi untuk mampu menyelenggarakan Kampus Merdeka secara mandiri," kata Heribertus.

Baca juga: Terima SK LLDIKTI XV, Unwira Kupang Resmi Buka Prodi Pendidikan Profesi Guru

"Acara ini adalah salah satu ujung akhir dari kegiatan itu setelah teman - teman dari perguruan tinggi memahami apa itu kampus Merdeka Mandiri kami mencoba mempertemukan para pihak yang berkepentingan, kampus dengan mitra - mitra yang terkait," tandasnya.

Salah satu peserta kegiatan, Chairul Aziz Anwar Saleh selalu Manager Funding and Transaction BRI KCU Kupang mengatakan, ini merupakan koordinasi dari lembaga penyelenggara dengan stakeholder yang terkait. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved