Berita NTT
Kepala LLDikti XV NTT Sebut PTS Tidak Kalah Mutu dari PTN
Sebagai Kepala LLDikti XV NTT, Prof. Adrianus menyampaikan, mutu Perguruan Tinggi Swasta saat ini di LLDikti XV tidak kalah dengan mutu yang ada di PT
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau disebut LLDikti Wilayah XV NTT, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M. Eng menyampaikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak kalah mutu dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Hal ini disampaikan Prof Adrianus kepada POS-KUPANG.COM saat diwawancarai di Ruang rapat Kantor LLDikti XV, Kamis 22 Juni 2023.
Prof. Adrianus menyampaikan, saat ini Pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau disebut Kemendikbudristek tidak memaksa masyarakat harus masuk ke PTN.
Baca juga: LLDikti Wilayah XV Catat Belum Ada PTS Akreditasi A/Predikat Unggul, Delapan PTS Akreditasi B
"Jadi, saat ini masyarakat memang masih menjurus ke PTN bukan hanya di NTT tetapi seluruh Indonesia. Mungkin saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PTN masih sangat tinggi dibandingkan dengan PTS," kata Prof Adrianus.
Sebagai Kepala LLDikti XV NTT, Prof. Adrianus menyampaikan, mutu Perguruan Tinggi Swasta saat ini di LLDikti XV tidak kalah dengan mutu yang ada di PTN.
"Secara teknis, kami melakukan edukasi terkait mutu pendidikan melalui kiat-kiat untuk memilih Program Studi di Perguruan Tinggi Swasta yang sesuai dengan standar mutu. Jadi, bagi para calon mahasiswa yang tidak lolos dalam seleksi UTBK SNBT 2023 bisa menjadikan PTS sebagai pilihan sesuai dengan jurusan yang diinginkan," tutur Prof Adrianus.
Baca juga: Perubahan Status UNIPA Maumere dari PTS ke PTN Dalam Proses
Kalau dilihat secara global, kata Prof Adrianus, salah satu aspek yang menjadi dasar untuk menentukan arah mahasiswa yaitu melihat program studi sebagai tujuan dari calon mahasiswa yang mau melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
"Untuk PTS saat ini, hampir setiap bulan itu ada izin pembukaan Program Studi. Dari prodi-prodi tersebut, ada program studi yang sangat berkarakteristik dengan kebutuhan di masa depan yang tidak ada di Perguruan Tinggi Negeri. Salah satu contoh prodi itu Desain Komunikasi dan Visual atau DKV yang ada di Sekolah Tinggi Katolik Ledalero dan itu tidak ada di PTN," ungkap Prof Adrianus.
Prof Adrianus menyebutkan, terdapat 300 prodi di PTS yang ada di NTT. Dari 300 Prodi tersebut, banyak program studi yang sudah terakreditasi B bahkan akreditasi A juga sebagian.
" Kalau kita lihat, dari 300 Program studi yang ada di Perguruan Tinggi Swasta, banyak yang terakreditasi B bahkan A. Jadi Kenapa harus memilih kampus non PTS yang akreditasinya masih di bawah PTS itu?" tanya Prof Adrianus.
Prof. Adrianus pun mengajak masyarakat dan para calon mahasiswa untuk melihat hal baru yang ada di PTS. Bahwasannya PTS tentunya tidak kalah mutu dengan PTN.
"Mari ade-ade calon mahasiswa dan masyarakat pada umumnya melihat aspek-aspek ini di Perguruan tinggi Swasta. Terdapat Prodi-prodi yang sesuai dengan masa depan. Aspek ini perlu dilihat dengan baik," ajak Prof Adrianus.
Untuk diketahui, dalam pertemuan di ruang rapat Kantor LLDikti XV ini juga, Pimpinan Perusahaan Pos Kupang, Margaretha Iin Wahyuningrum bersama beberapa staf melakukan audiens bersama pihak LLDikti XV NTT. (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.