Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 5 September 2023, Hati-hati terhadap Setan di Zaman Now

John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 5: 1-6.9-11, dan bacaan Injil Lukas 4: 31-37.

|
Editor: Agustinus Sape
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 5 September 2023 dengan judul Hati-hati terhadap Setan di Zaman Now. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hati-hati terhadap Setan di Zaman Now.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Tesalonika 5: 1-6.9-11, dan bacaan Injil Lukas 4: 31-37.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Selasa 5 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Entah kita percaya atau tidak, setan itu benar-benar ada, dan bukan hanya sekadar mitos belaka.

Mereka berkeliaran di sekitar kita dan memberi pengaruh terhadap kehidupan kita setiap hari. Buktinya?

Kitab Suci beberapa kali memaparkan kepada kita mengenai kisah pengusiran setan yang dilakukan oleh Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023, Mengenal Yesus Lebih Dalam

Yesus tidak pernah meminta kita supaya berkompromi, apalagi bersahabat dengan setan.

Ia juga tidak mengajak kita supaya menjadi pengikut setan.

Sebaliknya, Ia justru memberi kita satu contoh konkret mengenai bagaimana caranya mengusir setan.

Setan tidak semestinya menguasai manusia, makanya Yesus mengusirnya.

Peristiwa pengusiran setan yang dilakukan oleh Yesus ini menggarisbawahi dua hal: pertama, bahwa setan selalu ada di mana-mana dan siap menguasai kita.

Kedua, setelah kita tahu bahwa setan ternyata ada di mana-mana dan bisa hadir dalam bermacam cara, kita diminta supaya mampu mengusir setan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Rahasia Messias, Rahasia Jalan Salib

Caranya, bukan dengan menggunakan kuasa setan, melainkan dengan suatu kekuatan yang lebih tinggi dari kuasa setan, yaitu
kuasa Tuhan.

Pengaruh setan tidak hanya terjadi pada zaman Yesus. Sampai sekarang, pengaruhnya pun masih ada.

Contoh-contohnya bisa kita saksikan di layar kaca kita atau bisa kita baca di koran langganan kita.

Dulu kita berpikir bahwa setan itu berwujud sosok gaib yang bisa menembus tembok, menjadi penghuni pohon-pohon besar, dan sebagainya.

Sekarang, setan tidak lagi hadir dengan cara-cara seperti itu. Mereka hadir dalam bentuk hal-hal yang mungkin kita sukai, sesuatu yang menggairahkan kita.

Setan yang dulu membuat orang lari menjauh, tetapi setan zaman sekarang justru membuat orang datang mendekat.

Bahayanya di situ. Ketika kita dikuasai setan, apa pun bisa kita lakukan, termasuk yang paling keji – menghabiskan nyawa orang lain.

Kehadiran setan pada masa sekarang bisa dalam bentuk perjudian, takhyul, hiburan yang tidak sehat, dan sebagainya.

Orang Katolik sejati adalah mereka yang seumur hidupnya – bukan musiman – mengandalkan Kristus; sebab jika iman kita hanya
muncul musiman, timbul tenggelam seperti kapal selam, itu berarti bahwa sebenarnya kita sedang memberi ruang bagi setan untuk
mempengaruhi hidup kita.

Ingat, jika doa kita sekarang kuat, setan akan pergi. Tapi hati-hati, dia pergi bukan karena dia kalah tetapi karena dia sedang menggali kekuatan yang lebih besar sehingga pada saat kita terlena, dia akan kembali dan membawa pengaruh yang jauh lebih buruk dari sebelumnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 September 2023, Persatuan dengan Tuhan

Sekali lagi, berimanlah secara tulus kepada Tuhan. Dalam iman, tidak ada embel-embel, tidak ada neko-neko, tidak ada agenda
tersembunyi.

Kita dibenarkan karena iman, bukan karena ketenaran. Mungkin kita mempunyai harta berlimpah, mobil segudang, tetapi jika kita tidak mempunyai iman, maka semuanya akan menjadi sia-sia.

Bahkan, Kitab Suci mengatakan bahwa kita menjadi anak-anak Abraham juga karena iman. Sebab Abraham adalah bapa dari semua orang beriman.

Abraham sudah mencontohkan iman yang baik. “Jadi, mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama Abraham yang beriman itu” (Galatia 3:9). Oleh karena itu, marilah kita beriman kepada Tuhan, dan kepada Tuhan saja, sebab dengan beriman kepada-Nya kita bisa
mengalahkan pengaruh setan; dan hanya dengan beriman kepadaNya kita semua menjadi anak-anak Allah yang senantiasa bersatu dan terberkati. Amin.

Kontemplasi

Tidak ada cara lain untuk mengusir setan selain dengan mengandalkan kuasa Tuhan; dan untuk bisa mengandalkan kuasa Tuhan, kita mesti sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Tanpa iman itu, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, jangan pernah datang kepada dukun kalau kita mau mengalahkan setan.

Datanglah kepada Tuhan dalam doa. Apa pun yang kita butuhkan, mintalah kepada Tuhan, bukan kepada setan.

Doa

Tuhan Yesus Kristus, waktu hidupku, waktu matiku, aku percaya dengan sungguh hati, aku percaya akan Dikau, jalan kebenaran dan
hidup.

Penuhilah aku dengan RohMu dan ijinkanlah Malaikat pelindungku selalu mengawal dan berjaga bersama aku agar terhindar dari muslihat setan. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Selasa 5 September 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 5 September 2023
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 5 September 2023 (DOK. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama – Tesalonika 5:1-6.9-11

"Janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!"

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika:

Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam.

Bila orang mengatakan, bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang wanita hamil ditimpa oleh sakit bersalin.

Maka pasti mereka takkan terluput! Tetapi Saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kalian seperti pencuri, karena kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah! Sebab Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.

Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersama dengan Dia, entah kita berjaga entah kita tidur. Maka dari itu, hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina, sebagaimana memang sudah kalian lakukan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 27:1.4.13-14

Atau Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang hidup.

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil – Lukas 7:16

Refr. Alleluya, alleluya.

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil – Lukas 4:31-37

"Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah"

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.

Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.”

Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya.

Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved