Berita Alor

Harga Rumput Laut Anjlok di Desa Bana Kabupaten Alor

Suyono R. Abdullah, salah seorang warga Desa Bana sekaligus petani rumput laut membenarkan hal tersebut.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-SUYONO
PANEN - Petani rumput laut Desa Bana usai memanen rumput laut 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Harga rumput laut di Desa Bana, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor anjlok. Semula rumput laut dijual dengan harga Rp. 30.000 per kilo, namun kini harga tersebut turun hingga Rp. 13.000 per kilo.

Suyono R. Abdullah, salah seorang warga Desa Bana sekaligus petani rumput laut membenarkan hal tersebut. Menurutnya, turunnya harga rumput laut telah berlangsung lebih dari enam bulan.

"Harga rumput laut sekarang di Desa Bana turun hingga Rp. 13.000 per kilo. Sebelumnya, rumput laut dijual dengan harga Rp. 30.000 per kilo. Turunya harga ini sudah berlangsung sekitar 8 bulan," ujarnya saat dihubungi via telepon, 25 Agustus 2023.

Baca juga: BREAKING NEWS: DPRD Alor Umumkan Bupati Amon Djobo Undur Diri

Lebih lanjut Suyono mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui pasti tentang penyebab turunnya harga.

"Saya tidak tahu pasti penyebab turunnya harga. Kalau informasi dari media yang saya lihat, permintaan dari negara-negara kurang dan mungkin stoknya masih banyak," katanya.

Terkait turunnya harga ini, Ia mengaku sebagai petani rumput laut dirinya cuma bisa pasrah sambil menunggu harga kembali normal.

"Mata pencaharian utama di desa saya adalah petani rumput laut. Turunnya harga ini tentu memiliki banyak dampak bagi kami. Sampai hari ini banyak petani yang menyimpan stok rumput laut, kalau ada yang membeli dengan harga tinggi kami bisa menjualnya. Ada juga yang terpaksa menjual dengan harga murah karena tuntutan kebutuhan," jelasnya.

Baca juga: Pernah Dinobatkan Sebagai Desa Lengkap, Kades Ilu Alor Dorong Desa Lain Lakukan Pemetaan Wilayah

Ia berharap agar harga rumput laut bisa kembali normal seperti sedia kala, sehingga petani rumput laut bisa menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sementara itu, Kepala Desa Bana Muhamad Abdullah mengaku cukup prihatin dengan anjloknya harga rumput laut. Ia menuturkan sebagai pemerintah desa, dirinya telah membangun komunikasi dengan berbagai pihak.

"Sebagai pemerintah desa, kami sudah membangun komunikasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten, serta Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Kabupaten Alor, Provinsi NTT. Harga turun ini juga kita tidak bisa berbuat banyak, kami cuma bisa lobi-lobi kalau ada perusahaan yang mau menawarkan dengan harga baik," tuturnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: SDN Lapang Baru Disegel, Dinas Pendidikan Alor Panggil Kepala Sekolah & Ketua Komite

Muhamad mengatakan hingga saat ini ada petani yang belum menjual hasil panen rumput laut

"Agak sulit dari kami pihak pemerintah desa terkait dengan harga ini. Kami hanya sekedar menyampaikan bahwa masyarakat merasa kecewa dan rugi. Sudah beberapa bulan keadaan terus seperti ini sementara mata pencaharian utama masyarakat desa adalah bertani rumput laut. Karena menjual hasil panen ini mereka bisa menyekolahkan anak-anak dan memenuhi kebutuhan hidup," ungkapnya.

Ia berharap harga bisa kembali seperti semula.

"Kami berharap harga ini bisa kembali tinggi agar masyarakat bisa menyekolahkan anak-anak, membeli kebutuhan pokok, dan memenuhi kebutuhan hidup," tutupnya. (cr19)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved