Berita Sumba Barat Daya
Sekolah Seminari Sinar Buana Sumba Barat Daya Dapat Bantuan Kementerian PUPR Bangun Asrama
Proporsal permohonan bantuan itu telah disampaiikan pada tahun 2021 dan syukur terakomodir pada tahun anggaran 2023 ini.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Rektor Seminari Menengah Sinar Buana Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamilus Pantus, Pr mengatakan tahun 2023 ini, pihaknya mendapat bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( Kementerian PUPR ) RI untuk membangun gedung asrama siswa berlantai tiga.
Proporsal permohonan bantuan itu telah disampaiikan kepada Kementerian PUPR pada tahun 2021 dan syukur terakomodir pada tahun anggaran 2023 ini.
Saat ini proses pembangunan dalam hal ini uji sampel tanah sedang berlangsung. Mudah-mudahan pembangunan asrama siswa Seminari Menengah Sinar Buana Weetabula tersebut berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Polres Sumba Barat Daya Gelar Pacuan Kuda di Desa Karuni, 202 Ekor Kuda Berlaga di Arena
Gedung tersebut terdiri 172 kamar yang akan dihuni siswa SMP dan SMA Sinar Buana Weetabula, Sumba Barat Daya.
Selain membangun gedung asrama berlantai tiga juga akan dibangun pagar keliling sehingga tidak memberi ruang untuk siswa bolos dari asrama.
Bila pembangunan sudah selesai maka tepat pukul 22.00 wita, semua siswa sudah berada di dalam asrama. Tidak boleh ada lagi siswa berkeliaran sekitar sekolah. Pokoknya tepat pukul 10 malam (pukul 22.00 wita) pintu gerbang ditutup dan semua siswa berada dalam asrama.
Demikian disampaikan Rektor Seminari Menengah Sinar Buana Weetabula, Sumba Barat Daya, Kamilus Pantus, Pr, di sekolah itu, Selasa 22 Agustus 2023 siang.
Baca juga: Pengumuman DCS Bacaleg DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya Pemilu 2024
Ia memastikan dengan pembangunan gedung asrama berlantai tiga dilengkapi pagar keliling maka tidak ada lagi siswa bisa bolos.
Ia menambahkan, selama ini, ada siswa seminari Sinar Buana bisa bolos setelah studi malam. Ada salah seorang siswa memiliki kemampaun membaca waktu pembina. Biasanya wakru normal pembina bertugas mengawasi siswa sampai pukul 12.00 malm.
Dan biasanya diatas jam itu, pembina harus istirahat dan mempersiapkan diri untuk memimpin misa keesokan paginya. Kondisi itulah dimanfaatkan siswa untuk bolos.
Baca juga: Wabup Christian Taka Optimis Lahan Pengembangan Tanam Jagung Terus Bertambah di Sumba Barat Daya
Diakui selama ini, pihaknya sudah berulangkali memperingatkan siswa yang kedapatan bolos untuk mengulangi perbuatannya. Bahkan diantarnya telah dikeluarkan dari sekolah itu dan pindah ke sekolah lain.
Namun dengan pembangunan asrama berlantai tiga dan dilengkapi pagar keliling maka ia memastikan anak-anak tidak bisa bolos lagi. Pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap para siswa bila kenakalan siswa tergolong susah diatas maka akan keluarkqn dari sekolag itu. Langkah tegas patut diberiikan demi mencegah hal-hal yang tidak diingin terjadi di sekolah itu. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.