Masyarakat Diminta Jaga Stabilitas Keamanan Jelang Pelaksanaan AMMTC di Labuan Bajo

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi berpesan kepada masyarakat di wilayah itu untuk menjaga stabilitas keamanan jelang pelaksanaan AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, 19-23 Agustus 2023 mendatang.

"Saya mengajak masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan, menjaga kebersihan, dan yang paling penting bersikap ramah kepada semua yang datang di Labuan Bajo," pesan Edi Endi, Jumat 18 Agustus 2023.

Ia mengatakan, pemerintah daerah menyambut baik terpilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi pertemuan setingkat menteri yang khusus membahas isu-isu kejahatan lintas negara (transnasional) di ASEAN itu.

"Kita menyambut dengan sukacita, pak Kapolri, Kapolda beserta para pejabat dari Mabes Polri sudah berada di Labuan Bajo untuk mengecek persiapan kita. Karena kira harus persembahkan yang terbaik sehingga event internasional terus diselenggarakan di Labuan Bajo," ungkapnya.

Baca juga: Kejati NTT Periksa 37 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Aset Pemprov di Manggarai Barat

Lebih lanjut dikatakan, salah satu side event dalam AMMTC adalah penanaman pohon di lokasi tandus. Edi mengaku telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara agar kegiatan itu bisa terlaksana.

"Ini salah satu komitmen dalam menjaga lingkungan," imbuhnya.

Berdasarkan pengalaman saat KTT ASEAN Summit, politisi NasDem itu memastikan pelaksanaan AMMTC tidak akan menggangu kegiatan masyarakat.

"Rekayasa lalu lintas sudah pasti tetapi tidak akan menggangu aktivitas masyarakat, apalagi anak sekolah," pungkasnya.

Untuk diketahui, ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime atau AMMTC ke-17 akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus hingga 23 Agustus 2023 dan berpusat di Hotel Meruorah Labuan Bajo.

Kegiatan ini akan diikuti oleh 10 negara ASEAN antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sedangkan tiga negara mitra dialog antara lain Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste.

Dalam pertemuan itu akan membahas isu kejahatan transnasional yakni terorisme, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kejahatan cyber, penyelundupan senjata, perdagangan gelap hewan dilindungi, pertambangan, perdagangan obat-obatan atau narkotika, tindak pidana pencucian uang, delapan kejahatan ekonomi internasional, pembajakan di laut dan imigran gelap.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS