Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Berikanlah kepada Kaisar dan Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Berikanlah kepada Kaisar dan Tuhn.

Editor: Agustinus Sape
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 17 Agustus 2023 dengan judul Berikanlah kepada Kaisar dan Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Berikanlah kepada Kaisar dan Tuhn.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Putra Sirakh 10: 1-8, bacaan kedua 1 Petrus 2: 13-17, dan bacaan Injil Matius 22:15-21; Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 17 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kemerdekaan sebuah bangsa selalu diperoleh dengan banyak korban.

Hasil dari korban itu satu bangsa secara khusus bangsa Indonesia memroklamirkan kemerdekaan.

Setelah merdeka sebagai sebuah bangsa, tugas yang juga berdarah-darah adalah membangun bangsa ini ke tujuan yang mau dicapai. Lalu kita harus buat apa?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini negara kita merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-78. Usia 78 memang masih dianggap muda sebagai sebuah bangsa.

Namun perjuangan untuk melanjutkan karya sebagai sebuah bangsa yang telah merdeka tentu semakin mantap.

Bacaan-bacaan yang kita renungkan pada hari raya kemerdekaan RI ini mengarah kepada bagaimana sebuah pemerintahan seharusnya dijalankan.

Bacaan pertama Kitab Putera Sirakh memberikan penegasan tentang para penguasa pemerintahan atau negara harus bertanggung jawab atas rakyantnya.

Itu terlihat dalam ketertiban dalam masyarakat dan kebijaksanaan pemerintah dalam memerintah rakyatnya.

Para penguasa dan pemerintahan tidak hanya pada level pimpinan, tetapi juga pada level para pegawainya agar selalu bertindak bijaksana.

Mereka semua harus terdidik agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik.

Putera Sirakh melihat beberapa kualitas yang perlu diperhatikan dalam pemerintahan dan para penguasa.

Dan Allah selalu mengangkat orang yang tepat atau serasi untuk mengatur semua yang ada di bawah kuasaNya dengan memberikan kebijaksanaan itu.

Satu nasihat pentingnya adalah jangan melakukan tugas-tugas penguasa itu dengan nafsu.

Kitab Putera Sirakh sudah memberikan kriteria bahkan nasihat khusus untuk tidak menggunakan nafsu dalam menjalankan kekuasaan.

Ini sangat tepat karena kalau tidak maka negara akan hancur dan rakyatnya menderita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023, Dirgahayu Negeriku, Merdeka Bangsaku

Tekanan yang sama disampaikan oleh St. Petrus dalam suratnya yang pertama pada bacaan kedua. “Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!”

Tekanan Petrus sangat jelas. Pertama-tama harus menjadi orang yang Merdeka dulu sebelum menjadi penguasa agar orang tidak menyalahgunakan kemerdekaan untuk menyelubungi kejahatan mereka.

Karena ketika dalam dirinya sendiri belum merdeka, maka dia sendiri akan banyak membuat kesalahan bahkan menyalahgunakan kemerdekaan itu sendiri.

Maka pertama-tama haruslah terlebih dahulu merasa merdeka dalam diri agar tidak dibebani oleh hawa nafsu belaka.

Dan Yesus sekali lagi memberi pengajaran yang benar kepada orang Farisi tentang membayar pajak.

Penegasan Yesus terlihat sangat bijaksana dalam menjawabi pertanyaan orang Farisi.

Karakter inilah yang menjadi syarat utama sebagai seorang penguasa adalah menjadi bijaksana.

Untuk menjawabi mereka Yesus berkata, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Yesus sudah mengerti apa tujuan mereka mencobai Yesus agar mereka bisa menangkap Yesus hanya karena tidak membayar pajak.

Tapi kebenaranNya tak terbantahkan. Satu kebenaran utama adalah sebagai seorang warga negara yang baik dan benar adalah identitas diri anak-anak bangsa dan sebagai anak-anak Allah harus selalu bisa sejalan.

Menghormati Allah dan raja adalah satu kewajiban moral semua orang yang hidup dalam satu negara.

Menjalankan semua kewajiban utama sebagai warga negara, maka harus juga menjalankan kewajiban sebagai anak-anak Allah.

Kita sering jatuh dalam penggalan-penggalan pendasaran yang keliru. Kita menjalankan yang satu lupa akan yang lain atau juga salah menggunakan kekuasaan untuk menyatukan keduanya.

Mari kita pertama-tama untuk menjadi merdeka dari hawa nafsu kita dan menjadi manusia yang merdeka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 16 Agustus 2023, Berkumpul Bersama dalam Doa

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, jadilah manusia yang merdeka sebagai tuntutan utama agar kita tidak tertindas oleh hawa nafsu.

Kedua, menjadi manusia merdeka berarti bertanggung jawab atas hidupnya sebagai warga negara dan anak-anak Allah.

Ketiga, jangan menyalahgunakan kemerdekaan hanya untuk menutupi kejahatan sendiri.

Dirgahayu Republik Indonesia, Merdeka!

Teks Lengkap Bacaan 17 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 17 Agustus 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama Putra Sirakh 10:1-8

Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya

Bacaan dari kitab Putra Sirakh:

Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur.

Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.

Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya.

Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya.

Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat.

Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.

Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah.

Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7

Refr. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih (Gal 5:13).

1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.

2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.

3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.

Bacaan Kedua 1 Petrus 2:13-17

"Berlakulah sebagai orang yang merdeka "

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:

Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik.

Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh.

Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah.

Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil: Luk 20:25

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

Bacaan Injil Matius 22:15-21

"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah"

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.

Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.

Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka.

Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!"

Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus.

Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?"

Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar."

Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved