Berita Manggarai Barat
Festival Golo Koe Labuan Bajo, Hasil UMKM Anak SLB Laris Manis
Suster Berta, dari UMKM SLB Karya Murni mengaku booth mereka ramai dikunjungi selama gelaran Festival Golo Koe. Dampaknya, omzet harian pun meningkat.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - UMKM hasil karya siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) laris manis saat gelaran Festival Golo Koe yang berlangsung di kawasan Marina Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Suster Berta, dari UMKM SLB Karya Murni mengaku booth mereka ramai dikunjungi selama gelaran Festival Golo Koe. Dampaknya, omzet harian pun meningkat.
"Sehari bisa dapat bersih Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta. Meningkat tajam dari hari-hari biasa," tutur Suster Berta di Waterfront Marina, Selasa 15 Agustus 2023 malam.
Baca juga: Eks Anggota Kelompok Radikal Labuan Bajo Mengaku Terpapar Saat Kuliah di Kota Kupang
Adapun produk yang dijajakan mulai dari, dompet, tas, topi, hingga baju yang semuanya bermotif tenun Manggarai, ada juga Rosario dan pernak-pernik lainnya. Semua itu merupakan hasil karya dari anak-anak berkebutuhan khusus.
Suster Berta mengaku, hasil karya itu tidak hanya dibeli wisatawan lokal, wisatawan asing juga ikut kepincut. "Banyak juga wisatawan asing yang datang beli, ramai yang datang sejak hari pertama," ungkapnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Keuskupan Ruteng, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah menggelarkan event tersebut.
Festival seperti ini menurutnya, sangat membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat kecil. Pihaknya mengaku bersyukur dan berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam festival itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Anggota Kelompok Radikal di Labuan Bajo Ikrar Setia NKRI
"Semoga ke depan selalu banyak kegiatan yang melibatkan UMKM. Itu akan sangat membantu kami di tengah situasi ekonomi yang kurang baik," kata dia.
Hal senada disampaikan Maria Krova, dari Himpunan UMKM Kabupaten Lembata. Maria mengaku dalam sehari bisa meraup omzet jutaan rupiah dari hasil penjualan produk lokal asli Lembata, mulai dari jagung titi, gelang ikan paus, gelang akar bahar, minyak ikan paus, kue rambut, ikan kering dan produk lainnya.
"Kalau rame bisa dapat Rp 2,5 juta, kalau sepi Rp 1,5 juta, kami sangat bersyukur karena jauh-jauh dari Lembata bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini. Semoga kedepan kami terus dilibatkan dalam festival lain," ungkapnya.
Sebelumnya Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, berharap Festival Golo Koe menjadi momen pariwisata inklusif di destinasi super prioritas tersebut.
Baca juga: 8 Pelajar di Labuan Bajo Jadi Korban Kekerasan Seksual di Media Sosial
Menurut dia, ukuran kesuksesan pariwisata bukan terlihat dari banyaknya wisatawan atau hingar bingar industri pariwisata, melainkan keterlibatan masyarakat lokal yang menjadi subyek, bukan menjadi objek atau penonton.
"Kegiatan tahunan ini harus digarisbawahi sebagai momen pariwisata inklusif yang mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dan berkembang," ungkap Edi Endi.
"Di tengah kemajuan pariwisata yang ada di Labuan Bajo, jangan pernah rela kita menjadi penonton atau hanya menjadi obyek di tengah kemajuan pariwisata. Festival ini jadi momen luar biasa agar terwujud kesejahteraan dan kemajuan," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.