Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 14 Agustus 2023, Agar Kita Jangan Menjadi Batu Sandungan
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kita Ulangan 10: 12-22, dan bacaan Injil Matius 17:22-27
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Agar Kita Jangan Menjadi Batu Sandungan.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kita Ulangan 10: 12-22, dan bacaan Injil Matius 17:22-27; Peringatan Santo Maksimilianus Maria Kolbe, Martir.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 14 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Batu adalah salah satu unsur alam yang sangat gampang kita temukan di sekitar kita.
Ada berbagai macam jenis batu dan bentuknya termasuk fungsi masing-masing dari batu-batuan itu. Satu ciri khas dari batu adalah padat berisi dan memiliki berat tertentu.
Orang juga bisa menggunakan batu sebagai satu ungkapan dalam mendeskripsikan tentang suatu hal.
Intinya bahwa batu itu bisa dipakai untuk membantu hidup manusia, tapi sekaligus bisa menjadi penghalang kehidupan manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 Agustus 2023, Bunda Maria Diangkat ke Surga
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Dalam kisah Musa, sekali lagi, pergulatan Musa dengan bangsa Israel selalu berurusan dengan ketidaksetiaan dan ketegaran hati bangsa Israel karena selalu melanggar perintah Allah.
Di hadapan Allah nenek moyang mereka yang telah melakukan begitu banyak tanda-tanda dan mukjizat di tengah-tengah mereka, namun tetap saja mereka bertegar hati.
Maka Musa berkata lagi, “Yang dituntutNya tiada lain ialah kalian takwa kepada Tuhan Allahmu, hidup menurut perintahNya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaklah kalian berpegang teguhpada perintah dan ketetapan Tuhan.”
Musa sudah dengan tegas menyampaikan hal ini dan bahkan sudah dibuat perjanjian antara Allah dan bangsa Israel, tetapi tetap saja mereka melanggar semua yang sudah ditetapkan bagi mereka.
Memang tuntutan Tuhan Allah itu sangat wajar sebagai bentuk tanggung jawab moral mereka sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah.
Karena setiap pilihan itu selalu mengandung tanggung jawab dan risiko atau konsekuensi dan kita tidak bisa lari dari situasi ini.
Lalu mengapa bangsa Israel selalu melanggar dan tetap bertegar tengkuk. Letaknya memang ada di hati manusia, maka Musa memberi arahan untuk “sunatlah hatimu dan janganlah bertegar hati.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 14 Agustus 2023, Setia Beribadah dan Taat Berbangsa
Musa sangat tahu akan kondisi hati bangsa Israel agar mereka mampu sunat hati mereka agar tidak dikuasai oleh dosa dan tipuan manusia.
Salah satu cara yang terbaik untuk mengisi hati menjadi lebih baik adalah dengan saling berbagi kepada orang lain yang berkekurangan secara khusus kepada orang asing. Karena mereka sendiri pernah menjadi orang asing di negeri orang.
Intinya adalah selalu berbuat baik kepada siapa saja agar hati kita dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan iman dan tidak dipenuhi dengan dosa dan kesalahan.
Usaha untuk memberi ini bagi Yesus dalam konteks bacaan hari ini adalah memberi pajak.
Yesus meminta para muridNya untuk memberi pajak dengan hasil usaha mereka sendiri yakni dengan memancing ikan.
Setelah memancing mereka akan “menemukan uang” dalam mulut ikan.
Yesus sebenarnya mau memberitahu kepada kita bahwa cara halal yang dipakai untuk mendapatkan uang itulah yang dipakai untuk membayar pajak.
Menemukan uang dalam mulut ikan juga berarti orang dapat menggunakan ikan itu untuk menghasilkan uang dan dari hasil itulah mereka membayar pajak.
Bagi Yesus yang terpenting bahwa kewajiban membayar pajak itu bukan menjadi batu sandungan dalam misi pelayanan kita sebagai seorang murid Tuhan.
“Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagiKu dan bagimu juga.”
Intensi Yesus sangat jelas bahwa urusan negara dalam membayar pajak harus tetap bukan menjadi penghalang kita dalam melakukan tugas-tugas pewartaan kita agar negara tidak menganggap kita “makar” dan menyerang kita termasuk tugas-tugas pelayanan kita.
Sehingga laukannlah apa yang memang harus kita lakukan bagi negara dan pada saat yang sama kita harus tetap setia melaksanakan tugas pewartaan kita.
Kita juga banyak kali lalai melakukan tugas dan kewajiban kita sebagai warga negara dan akhirnya semuatugas pelayanan pewartaan kita pun tidak dapat berjalan dengan baik.
Setia kepada Allah juga harus sejalan dengan kewajiban kepada negara agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi diri kita dan orang lain.
Kita pun bisa saja menjadi batu sandungan bagi sesama kita yang hendak sukses dalam hidupnya.
Marilah kita sadari perbuatan kita manakah yang selalu menjadi batu sandungan bagi orang lain dan siap berubah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 12 Agustus 2023, Kebiasaan Yang Baik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan utuk kita, pertama, setia selalu kepada Allah dengan tetap berbuat baik kepada semua orang.
Kedua, kesetiaan kepada Allah mengurangi kecenderungan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Ketiga, keluarkan dulu batu-batu dalam hati kita agar kita tidak dipenuhi dengan hati yang tegar seperti batu.
Teks Lengkap Bacaan 14 Agustus 2023

Bacaan Pertama Ulangan 10:12-22
"Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!"
Bacaan dari Kitab Ulangan:
Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian?
Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu.
Demi kesejahteraanmu hendaknya kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.
Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya.
Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.
Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan.
Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.
Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah.
Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri.
Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 147:12-13.14-15.19-20
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Refr. Alleluya.
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 17:22-27
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?”
Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau.
Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.