Berita NTT
Panen Garam di Kupang, Gubernur NTT Ingin Bendung Pasokan Dari Luar
Hal yang sama juga harus diikuti oleh dua perusahaan lainnya agar pada tahun 2030 NTT punya kekuatan besar dalam produksi garam secara lebih luas.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
"Masalah cuaca dan badai bencana. Kita mengalami tiga La Nina yang selama empat tahun ini dan terakhir kita mengalami satu bencana yaitu badai Seroja yang kita alami di Kupang," sebutnya.
Dwi Ken menyebut, hasil produksi garam tersebut akan dikirim ke pengolahan industri garam di pulau Jawa. Menurutnya sejak produksi hingga panen sudah dikirim 5000 ton ke Jawa namun ditargetkan ke depan bisa mengirim sampai 30.000 ton.
"Dengan hadirnya pak Jokowi saat panen perdana beberapa waktu lalu, kita bisa mewujudkannya untuk produksi dalam jumlah banyak. Sehingga, saya berharap pengolahan industri garam ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," ujarnya.
Dwi Ken menambahkan pada panen bersama gubernur Viktor Laiskodat, merupakan era pasca badai Seroja dan diwujudkan lewat panen raya di Senin siang. Ia juga menyebut tenaga kerja yang digunakan merupakan warga lokal dengan pendampingan tenaga teknis profesional. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.