Berita Lembata
Nuha Nera Jadi Muara Sampah Plastik Dari Pesisir Lebatukan, Kawasan Konservasi di Lembata Terancam
Sementara itu, Nuha Nera yang dikeramatkan warga Lebatukan kini sudah menjadi kawasan konservasi yang sudah diatur dalam peraturan desa
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - sampah plastik banyak berserakan di Pantai Nuha Nera, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata. Tumpukan sampah plastik tersebut kebanyakan merupakan sampah kiriman dari desa-desa yang bermukim di pesisir Lebatukan.
Sementara itu, Nuha Nera yang dikeramatkan warga Lebatukan kini sudah menjadi kawasan konservasi yang sudah diatur dalam peraturan desa (perdes) yang terbit pada 7 Maret 2023 lalu.
Pemerintah Desa Tapobaran bersama warga pun menginisiasi pembersihan pantai dari sampah plastik di pantai Nuha Nera, Senin 14 Agustus 2023.
Baca juga: Penggunaan Air Tanah di Lembata Memprihatinkan, Peniliti: Perlu Ada Regulasi Pengendalian Sumur Bor
Kepala desa Kepada Desa Tapobaran, Petrus Damianus Pito Maing, berujar pantai Nuha Nera sudah jadi 'muara' sampah plastik yang dibuang warga pesisir Lebatukan. Sampah dibawa ombak laut ke pesisir Nuha Nera.
Pemerintah Desa Tapobaran telah menetapkan Nuha Nera sebagai kawasan konservasi untuk menjaga kelestarian satwa di sana. Tak hanya di darat saja. Konservasi dalam bentuk kearifan lokal Muro juga sudah diberlakukan di kawasan laut seluas 9,4 hektare.
Petrus mengatakan masyarakat di desa lainnya masih banyak yang belum sadar untuk menjaga laut dari sampah plastik yang bisa mengancam kelestarian Nuha Nera. Jika pembersihan dilakukan tetapi warga di pesisir Lebatukan masih membuang sampah sembarangan maka kawasan konservasi Nuha Nera juga terancam.
Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Serahkan SK untuk Ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Tokoh muda Desa Tapobaran, Yanto Tukan mengatakan anak muda desa Tapobaran harus lebih memperhatikan lagi kawasan konservasi di darat dan laut.
"Sebelumnya ikan mulai kurang sekali tetapi sejak ada Muro ini ikan mulai banyak lagi. Anak muda harus diberi pemahaman tentang kawasan konservasi ini," pesannya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.