Berita Manggarai Barat

Nelayan Tradisional di Labuan Bajo Ikut Sekolah Lapang Cuaca BMKG

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), dalam hal ini Stasiun Meteorologi Komodo

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Senin 14 Agustus 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sebanyak 100 orang nelayan tradisional dan stakeholders kemaritiman di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN)

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), dalam hal ini Stasiun Meteorologi Komodo, Senin 14 Agustus 2023.

Sekretaris Kopri Unit Nasional BMKG, Edison Kurniawan mengatakan, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini dibuat agar nelayan dapat mengantisipasi perubahan cuaca maupun iklim ekstrim. Sekolah ini juga dilakukan untuk membantu nelayan lebih produktif dan mengurangi resiko kecelakaan akibat cuaca dalam berlayar.

Baca juga: Bupati Edi Sebut Bali Jadi Referensi Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo

"Ini juga sebagai bagian untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta Nawacita pembangunan di bidang maritim, serta kontribusi ketahanan pangan nasional," ujar Edison. 

Ia menjelaskan, kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2011 melalui sekolah lapang iklim. Selanjutnya sejak tahun 2016 kegiatan ini berkembang untuk masyarakat pesisir dalam bentuk kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).

SLCN sendiri, lanjut dia, merupakan kegiatan dengan konsep sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut yang dikeluarkan oleh BMKG.

Sampai dengan tahun 2022, SLCN telah dilaksanakan di berbagai provinsi dengan jumlah peserta sudah mencapai kurang lebih 10.033 peserta di 159 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Mardiono Temui Uskup Ruteng, Sampaikan Komitmen Dorong Pariwisata di Labuan Bajo

"SLCN tahun 2023 akan dilaksanakan di 51 lokasi yang direncanakan dengan target peserta kurang lebih 5078 peserta dan ada tambahan kurang lebih 12 Lokasi, salah satunya di Kabupaten Manggarai Barat," ungkapnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Sti Nenotek mengatakan pelatihan tersebut sangat penting dilakukan dan dapat menjadi media awal untuk menimba ilmu, bertukar pengalaman, serta berdiskusi antar peserta dan panitia.

Sti menyampaikan, nelayan perlu dilatih untuk bisa membaca informasi cuaca, gelombang laut, arah arus dan angin di wilayah perairan dan samudera di Indonesia melalui aplikasi Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS).

"Semoga para peserta dapat menjadikan pelatihan tersebut sebagai kesempatan yang besar untuk menunjang aktivitas di laut, menghasilkan tangkapan yang banyak dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi dengan pengetahuan yang diperoleh," pungkasnya. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved