Kudeta Niger
Kudeta Niger: Junta Militer Deklarasikan Pemerintahan Baru Saat ECOWAS Mempertimbangkan Strategi
Para pemimpin kudeta di Niger pun telah mendeklarasikan pemerintahan baru dengan menunjuk 21 menteri.
"Sayangnya, ultimatum tujuh hari yang kami keluarkan pada KTT pertama belum membuahkan hasil yang diinginkan," aku Tinubu, Kamis.
"Kita harus melibatkan semua pihak yang terlibat, termasuk para pemimpin kudeta, dalam diskusi yang sungguh-sungguh untuk meyakinkan mereka melepaskan kekuasaan dan mengembalikan Presiden Bazoum."
Tetangga Niger, Mali dan Burkina Faso, keduanya diperintah oleh pemerintah militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta, mengatakan intervensi bersenjata di Niger sama saja dengan deklarasi perang terhadap negara mereka.
Para pemimpin kudeta Niger pada hari Selasa menolak tawaran untuk mengirim tim gabungan ECOWAS, PBB dan perwakilan Uni Afrika ke negara tersebut.
Presiden kehabisan makanan
Bazoum, pemimpin Niger yang terpilih secara demokratis, telah ditahan di istana kepresidenan di Niamey, bersama istri dan putranya sejak tentara pemberontak bergerak melawannya pada 26 Juli 2023.
Seorang penasihat mengatakan keluarga itu hidup tanpa listrik dan kehabisan makanan, hanya nasi dan makanan kaleng yang tersisa untuk dimakan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan tentang Bazoum dan keluarganya setelah laporan tentang kondisi penahanan mereka.
"Sekretaris Jenderal ... sekali lagi menyerukan pembebasannya segera tanpa syarat dan pemulihannya sebagai kepala negara," kata seorang juru bicara PBB pada hari Rabu.
KTT luar biasa
Presiden Bola Tinubu telah mengumumkan KTT Luar Biasa Kepala Negara dan Otoritas Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) darurat dibuka.
KTT tersebut memasuki sesi tertutup, di mana Kepala Negara ECOWAS akan membuat pertimbangan terakhir tentang jalan ke depan Republik Niger yang mengalami kudeta damai baru-baru ini.
Di antara para pemimpin yang hadir pada KTT di Presidential Villa Abuja, adalah Presiden Julius Maada Bio dari Sierra Leone. Umaro Mokhtar Sissoco dari Guinea Bissau, Presiden Everiste Ndayishimiye dari Burundi dan Presiden Alassane Ouattara dari Pantai Gading.
Orang lain yang terlihat oleh koresponden kami termasuk Presiden Mohamed Ould, Ghazouani dari Mauritania, Presiden Nana Akofo-Ado dari Ghana, Presiden Macky Sall dari Senegal dan Presiden Patrice Talon dari Republik Benin.
(dw.com/dailypost.ng)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.